Saya memang meluangkan hari jum'at ini untuk jauh-jauh dari kamar. Setelah kemarin seharian bergulat dengan kata-kata pepat pengisi bab 3 yang lama-lama kian apa yaa.. saya mencari-cari pengganti positif untuk kata menyebalkan tapi tidak ketemu. Haha, saya percaya bahwa skripsi harus disayang-sayang agar cepat selesai, mana boleh dihina-dina apalagi dimaki-maki meski cuma sedikit saja. Pamali.
Jadi ya hari jum'at ini akhirnya saya, Hanif, Yogi dan Mita jadi berburu furniture untuk kelangsungan Fruit Bar yang soft opening-nya sudah ngaret sebulan. Setelah malam-malam diskusi panjang via grup WA maka terbongkarlah rahasia toko furniture yang digadang-gadang Hanip dengan embel-embel murah-meriah itu rupa-rupanya cuma berlokasi selemparan batu dari pondokan Yogi di jalan Parangtritis itu. Lepas saja Yogi berang. "Lah, ngopo aku neng kie?" serapahnya meledakkan tawa kami bertiga.
Sebenarnya saya menulis cuma untuk mengenang jum'at yang sebegini indah. Mengekalkan waktu yang saya lewati dengan orang-orang kesayangan saya, menolak menuruti ego dan berbaikan dengan teman karib. Saya merasa ada banyak hal yang lewat sepanjang enam bulan pertama tahun 2014 ini dan saya tidak punya apa-apa untuk mengenangnya. Membacai lagi tulisan-tulisan 2-3 tahun lalu, catatan-catatan random saya setiap tahun baru, peristiwa-peristiwa menyenangkan di Mahendra Bayu, soal Rampoe juga, saya bersyukur telah meninggalkan cukup banyak tulisan untuk saya kenang sekarang.
Maka ini lah alasan saya mulai rajin menulisi blog lagi. Karena dengan menulisnya waktu yang berlalu itu tidak akan pernah mati. Saya juga jadi bisa kembali melihat hal-hal yang saya lewati hari ini dan mensyukurinya satu kali lagi sebelum rehat, atau mengambil sesuatu bermakna dari hal paling sederhana yang saya dengar dan saya lihat. Misalnya saja sesederhana hari ini saya habis ditipu makan Bibimbap 15 ribu yang sejujurnya cuma tumisan wortel beserta kubis, telor ceplok dan nasi keras. Untung mas-masnya ganteng mirip artis korea.
barusan nemu quote keren dari http://www.kandhani.net/
katanya,
Jarak terdekat dari kebijaksanaan adalah memaafkan orang yang berkhianat,
sementara saudara terdekat kedewasaan adalah tersenyum menghadapi apapun.
Semoga kita selalu dewasa dan bijaksana
Happy Weekend :)
No comments:
Post a Comment
Hai hai terimakasih udah mampir dan baca sampai akhir. Silahkan tinggalkan komentar biar aku bisa mampir ke blog kalian juga.
Cheers :D