Friday, February 02, 2018

Jalan-jalan Stockholm

Kapal Silja Serenade yang kami naiki berlabuh di Stockholm beberapa jam setelah kami sarapan.
(Baca pengalaman saya berpesiar dengan Silja Line: Stockholm & My First Cruise Ship)

Begitu keluar dari gedung terminal, kami pun jalan kaki menuju stasiun metro. Alhamdulillah cuaca nggak terlalu dingin walopun nggak cerah-cerah banget juga, wkwkwk

Sebelum berangkat, saya memang selalu cek temperatur di Stockholm. Jadinya waktu itu saya cuma pake jaket kulit sekadarnya yang cocok buat autumn atau spring, tapi untuk jaga-jaga saya masukin juga jaket winter yang ringan di dalam backpack. Wwkwk.. #MauGayaTapiSungguhKuOgahSengsara.

Karena cuma punya waktu kira-kira 7 jam (from 10 to 5) tujuan kami pun langsung ke pusat kota. Gamla Stand!

Setelah jalan kaki cukup jauh dan agak bingung arah, akhirnya kami sampai di stasiun metro. Lucu juga lokasinya kayak di dalam bukit gitu, dan eskalatornya juga curam banget astagaa nyaris vertikal. Di sana, kami beli tiket sekali jalan zona A seharga 36 krona atau sekitar 54k idr. MIHILL! Ya emang di negara Skandinavia apa-apa mahal. Beruntungnya saya apa-apa dibayarin hostfam hehehe..
stasiun metro gamla stan. eskalatornya curam banget.
Btw, stasiun metro yang ada di Stockholm itu unik-unik loh. Ah, gemas lah pokoknya. Sayangnya saya nggak sempet foto-foto karena rombongan kami buru-buru dan jalannya pada cepet-cepet banget. T.T
Buat kalian yang nggak keberatan sama biaya transportasi Stockholm yang menyesakkan sih boleh banget tour stasiun metro demi menikmati arsitektur stasiun yang keren keren dan artistik ini. Setiap stasiun punya tema desain yang berbeda, selain itu Stockholm juga punya musium karya seni gratis di setiap stasiun keretanya.
T-centralen metro station
Yah kalo ngomongin musium di Stockholm kayaknya nggak cukup satu hari, ada banyaak banget nget nget. Ada musium nobel, musium musik, musium nordik, musium Vasa yang isinya kapal-kapal bersejarah sampe musium Skansen yang merupakan musium terbuka terbesar di dunia. Sayangnya musium-musium ini jarang banget ada yang gratis, dan  karena memang cuma punya waktu tujuh jam saya nggak sempet berkunjung ke musium-musium tersebut.
salah satu musium di Stockholm

Gamla Stan, The Old Town

Gamla Stan merupakan sebuah kawasan kota tua yang berada di salah satu pulau utama di Swedia. Kota ini dijuluki Staden Mellan Broarna yang berarti kota diantara jembatan karena meskipun secara official kota ini berada di pulau Stadsholmen, tetapi sebenarnya Gamla Stan juga mencakup pulau-pulau kecil di sekitar seperti Riddarholmen, Helgeandsholmen dan Strömsborg.

Menyusuri kota tua ini benar-benar menyenangkan. Kanal-kanal lebar yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan megah dari abad ke-17 dan 18 serta jalan-jalan kecil dengab cobble stone membuat saya seperti berada dalam labirin kota di abad pertengahan. Konon, kota tua Stockholm bahkan telah mulai ada sejak abad ke-13.

 

Stockholm Palace

Setelah menyusuri kanal dan gang-gang indah tersebut kami pun tiba di Stockholm Palace. Sesosok pengawal kerajaan berseragam biru tampak berjaga di depan pintu, raut muka mereka datar seolah tidak peduli dengan turis-turis yang berlalu lalang. Sama seperti di Buckingham Palace, upacara pergantian pengawal kerajaan juga merupakan tontonan menarik di Stockholm Palace ini.

Sayangnya, waktu kemarin saya kesana di bulan november, upacara pergantian pengawal ini cuma dilakukan pada tengah hari Rabu, Sabtu dan Minggu. Konon, Istana yang terkenal dengan penampakan The White Lady ini merupakan kediaman resmi anggota keluarga kerajaan sekaligus juga tempat diadakannya acara-acara kenegaraan. Terdapat 1.430 ruangan dan 600 jendela di dalam istana berarsitektur baroque yang luar biasa indahnya

 
Mengitari Stockholm Palace, kita juga dapat menemukan kolam-kolam kecil di sekitar dinding bagian luar istana. Di bagian atas kolam-kolam tersebut, diukir nama-nama raja Swedia terdahulu layaknya batu nisan. Kalau melihat ke dasar kolam, kita juga bisa melihat kumpulan koin krona yang dicemplungkan para turis. 
Salah satu kolam di area luar 

Berbelanja di Queen's Street

 

Puas mengitari area sekitar Stockholm Palace kami pun melangkahkan kaki ke pusat perbelanjaan di Drottninggatan alias Queen's Street (aslinya bernama Stora Konungsgatan atau The Great King Street).


Area ini sebenarnya berada di pulau terpisah dengan Gamla Stan. Di sini ada banyak merchant-merchant kayak H&M, Zara, Este Lauder, endebrei endebrei. Tempatnya udah pasti rame banget lah ya namanya juga pusat belanja. Apalagi stasiun metro T-Centralen juga ada di lokasi yang sama.

 

Yang bikin agak kaget, itu pertama kalinya saya ketemu pengemis setelah berbulan-bulan. Secara selama di Finlandia saya jaraaang banget nemu, malah bisa dibilang hampir nggak pernah. Mungkin ya karena saya jarang banget ke pusat kota, haha.. Cuma yaa nggak tau kenapa rasanya agak baper gimana aja, karena kelihatan banget rata-rata pengemis yang saya liat di sana itu muslim kan dan saya juga satu-satunya muslim di rombongan kami. Ditambah lagi tahun 2010, Drottninggatan ini merupakan lokasi insiden terjadinya bom bunuh diri pertama kali di Swedia dan pelakunya itu muslim. #TerusKenapa? #YaNggakTauBaperAjaHuh

Di Drottninggatan ini kami masuk ke Ählens semacam mall yang lumayan lengkap gitu lah pokoknya. Seperti biasa bocah-bocah demennya mampir ke BR dan yang dibeli apa cobaa BONEKA BAYIK!

Haha.. nggak ngerti lagi sama ibuk host saya. Katanya sih boneka Ruben Barn asal Swedia ini asli handmade dan lembuuut banget. Berat dan bentuknya pun mirip banget sama rupa bayi asli. Saya sampe melongo waktu host-mom ngasih liat kelamin boneka yang bentuknya ikut 3 dimensi. Astaga!
Cus lah si ibuk beli 4 boneka buat ngelengkapin 2 boneka yang udah ada di rumah.

ngemper don't care
Begitu keluar Mall ternyata di luar hujan turun deras banget. Padahal sebelum pergi saya udah liat-liat forecast dan katanya Stockholm bakal cerah. Huuu.. waktu itu rasanya sungguh patah hati, wkwkw.. padahal mah saya nggak tau aja kalo ternyata di Stockholm mataharinya cuma nongol paling 2.5 bulan doang dalam setahun, ya ampun. 

Jadi ya berhubung hujan dan laper, Heikki cus beli makanan dari supermarket terdekat dan kita pun ngemper sambil ngemil *sebenernya sih makan siang* sambil nunggu hujan berenti. Padahal waktu itu lagi rame banget secara kami ngemper di dekat pintu masuk mall plus di depan jalan masuk stasiun metro. Wkwkkw.. untung nggak ada yang ngelempar koin.

Btw, waktu itu kami ngemper pas banget di depan pelataran masuk Ahlens yang juga lokasi aksi teror truk berdarah yang memakan korban 5 orang di bulan April 2017. Iyaa, pas banget di jalan buat pedestrian yang ada stiker sepatu warna-warni itu. Hhhh!
Waktu lagi ngemper juga lagi ada street performance dedek gemes pas di depan mall. Dia joged-joged moonwalk ala Michael Jackson gitu tapi vibe-nya Justin Bieber. Ngahahaha..

Kami di sana cukup lama sampe hujan tinggal gerimis rintik-rintik, lalu ketemuan dengan keluarga Mäntynen dan kami pun balik ke kapal.

Jangan lupa baca juga cerita sebelumnya Stockholm & My First Cruise Ship

No comments:

Post a Comment

Hai hai terimakasih udah mampir dan baca sampai akhir. Silahkan tinggalkan komentar biar aku bisa mampir ke blog kalian juga.
Cheers :D

UA-111698304-1