Showing posts with label cerita. Show all posts
Showing posts with label cerita. Show all posts

Sunday, April 13, 2014

Antara Saya, Skripsi, PMW, Au Pair dan rencana-rencana masa depan

Hello! 

Saya udah lama banget nggak buka dashboard. Jangankan buka dashboard nengok blog aja baru sekarang sejak sebulan lalu. Postingan terakhir saya tentang skripsi, hehe.. jadi, saya ngilang karena skripsi?

Mmm, bukan karena itu juga sih. Saya punya 5 draft tidak selsesai yang saya buat bulan Maret lalu dan sejak itu saya nggak pernah-pernah lagi buka dashboard ini. Saya memang lagi proses bikin skripsi, tapi disamping itu saya punya segudang waktu yang semisal mau saya pakai buat ngeblog sebenernya bisa-bisa aja. Saya juga udah nggak terlalu intens lagi ngurusin grup tari semenjak pengunduran diri saya dari keberangkatan Langit Eropa bulan Juni nanti. Terus waktu saya hilang kemana?

Jadi, semenjak antusiasme, energi dan gelora extend stay di eropa bersama Tika pasca festival untuk ngunjungin papa-mama di West-Flanderen, main ke Jerman dan reuni sama Simmy di Praha lenyap akibat keputusan Abe yang hanya memilih saya untuk keberangkatan Eropa tahun ini dan menanggalkan Tika. Saya pun akhirnya mengajukan pengunduran diri dengan alasan tak sanggup sendiri bagai judul lagu. Tapi karena permintaan Abe dan petuah-petuah Hanif akhirnya saya bertahan juga 1-2 bulanan, ngebantu sebisa-bisa saya but well, I just walked out in the end.

Saya cuma takut stress aja kalau terus-terusan nelen gemes di kepanitiaan Eropa kali ini. Kesabaran saya nggak cukup banyak untuk bertahan sendirian di sana sampai akhir. Maka begitu lah, saya keluar lalu menyibukkan diri untuk hal yang lain.

Saya ngerjain skripsi sih, tapi skripsi terlalu memabukkan untuk dikerjakan 7 kali 24 jam jadi saya juga sibuk di hal-hal lain, salah satunya ikut PMW dan program Au Pair.

Jadi waktu saya lari kesitu.

Mungkin cuma segelintir anak UGM yang tahu tentang PMW yang mana adalah sebuah program pinjaman dana bagi mahasiswa UGM yang gemar berwirausaha. Beberapa bulan kemarin saya, Tika, Mita dan Hanif memang lagi kepikiran untuk bikin usaha bareng.  Mungkin lebih tepatnya saya dan Hanif diajakpaksa untuk bikin usaha bareng, dengan iman bahwa keberangkatan ke Eropa bulan Mei kemarin telah menjadi pembuktian akan kerjasama tim yang efektif, efisien dan bersinergi.  

Daann, seperti yang tadi sudah saya sebutkan, saya juga ikutan program Au Pair which is semacam program pertukaran budaya di Eropa sambil kerja part-time gitu. Haha iyaa.. akhirnya saya iyain juga ajakan Tika untuk ambil jalan ini sebagai salah satu jalan lain kami untuk kembali ke tanah Eropa. 

Saya dan Tika masih punya janji visit Papa Lieven dan Mama Karin di Belgia, masih punya hutang ke Simmy kalo kami bakal gantian ngunjungin dia di Praha sebagai balasan kunjungannya ke Jogja bersama sang suami tempo hari.

Untuk Au Pair ini akhirnya saya mendaftarkan diri ke aupair-world.net dan Mbak Sari, salah satu sahabat Mbak Titin (hostfamily Afel dan Nirmala waktu festival di Oostrozebeke yang dulunya juga seorang Au Pair). Mbak Sari ini, kemudian meminta profile saya dan Tika untuk dicarikan hostfamily di sekitaran Belgia dan Belanda. 

Dari aupair-world, sebenernya saya udah dapet 2 hostfamily perancis yang sayangnya mempermasalahkan hijab yang saya pakai sedangkan satu lagi tawaran datang dari keluarga manis di Finlandia yang saat ini sedang saya jajaki dengan serius. Ada lagi, beberapa hari lalu, saya dapat email dari Aupair Support Belgium yang mengabarkan tentang keluarga dokter keturunan Irak di  Belgia yang membutuhkan au pair secepatnya.
Tapi saya udah keburu jatuh cinta sama keluarga sederhana dari Finlandia ini 


Hari kamis kemarin saya skype-an lagi sama calon Papagantengasuh saya untuk ngomongin permasalahan pelik yang lagi kami hadapin sekarang. Saya yang tadinya udah mau pasrah aja dan mengikhlaskan keluarga ini milih kandidat lain untuk jadi Au Pair mereka entah kenapa jadi semangat lagi. Saya inget rencana-rencana yang udah saya susun dan ternyata nggak semudah itu untuk ngelepas itu semua.
Ya Allah, Melyn masih pengen lanjut S2 di Finlandia, ngambil master's degree programme in education di Universitas Jyväskylä.  
 
Menampilkan IMG_20140410_212822.jpg
dicandid Tika waktu skypean.
hostdad sm hostmom saya ini juga lulusan universitas yg sama,
sekarang mereka guru di sekolah Finlandia T.T

Karena semua mimpi memang butuh usaha keras untuk dicapai,
kamu jangan pernah putus harapan
Fighting, Mel! 

Saturday, September 21, 2013

Kabar Berita dari Lantai 2 Plaza

Jadi ceritanya hari ini adalah kali perdana latihan @rapai_rampoe angkatan #5. Rame. Kurang lebih ada 39-an orang dan itu belum semuanya yang dateng. Anak-anak rapai geleng yang baru ada kali 8 orangan. Lumayan. Sukur-sukur kalau pada bisa bertahan dari seleksi alam :P

Daann, tadi kurang lebih aku sukses jauh-jauh dari image cengengesanku selama ini. Muahahhah... siapa sangka ini sudah angkatan kelima dan rupa-rupanya aku belum pensiun-pensiun juga. Men, udah empat tahun. Dari kurang lebih 18-20 orang laki-laki perempuan di angkatan pertama, yang bertahan dan masih aktif sampai saat ini tinggal aku dan Tika. Neng Ana masih masa mengabdi sebagai pengajar muda, Hanif udah mulai sibuk sama kerjaannya, sementara yang lain-lain sudah hilang dan sibuk masing-masing. Bahkan nyaris seluruh angkatan kedua kategori rampoe sudah jarang menampakan muka, barangkali mulai sibuk serius kuliah ;P

Haha, nggak nyinyir kok ini, kalaupun iya paling nyinyir ke diri sendiri. Karena bagaimanapun juga, semua orang toh punya pilihan dan prioritas masing-masing.

Salam ')


Tuesday, April 02, 2013

Vakansi 231: Kita Lari Ke Hutan, Lalu Belok Ke Pantai :DD

....cerita sebelumnya ada di sini :)


Subuh itu aku memilih melanjutkan tidur di mushola. Udara dingin luar biasa, membuatku memutuskan tidur tanpa melepas mukena. Sudah cukup tadi malam aku merelakan tidur bergabung dengan para laki-laki itu, dalam petak kamar kecil, berbelas-belas orang tidur bertumpuk, laki-laki perempuan bercampur aduk. Seumur hidup, belum pernah aku menemukan representasi yang pas untuk menggambarkan ikan sardens di dalam kaleng. Tapi malam itu, kami  lah ikan sardens di dalam kaleng.

Tadinya selepas sholat isya, sehabis berburu penyu, aku dan Afi sudah tertidur beberapa jam di mushola kecil ini. Tapi lewat tengah malam kami terbangun karena kedinginan. Udara menggigit tulang dan bangunan mushola ini belum cukup mampu untuk disebut terlindungi, maka akhirnya kami pindah dan terpaksa bergabung tidur dengan para laki-laki.

Esok paginya aku terbangun lebih dulu dari Afi. Lantai keramik ini terlalu keras dan dingin untuk diharap mampu mengantarkanku pada tidur nyenyak. Aih, berminggu-minggu terbiasa tidur di lantai aku bahkan sudah lupa bagaimana rasanya tidur nyenyak. Bahkan tidur paling nyenyak adalah ketika berhasil menguasai sofa ruang tamu di pondok KKN yang itupun menguras banyak kesabaran disamping juga adu kekekaran. Maka, pukul 6 pagi aku bangun dan sudah duduk-duduk manis di bangku kayu dekat ruang penangkaran. Seorang bapak-bapak sedang mempersiapkan alat, dia bilang mau monitoring pantai, kalau-kalau ada penyu lain lagi yang melakukan pendaratan. Seorang bapak paruh baya lain hilir-mudik tidak jauh dari tempatku duduk, bisa kutebak motif kami berdua sama: ingin menagih janji agenda pelepasan tukik pagi ini.
Namun sepertinya petugas-petugas konservasi sedang badmood beramai-ramai. Bolak-balik aku menanyakan kepastian melepas tukik di pantai tapi mereka hanya menjawab dengan bahu yang terangkat. Beberapa malah balik bertanya, "memanganya ada mau lepasin tukik ya?"

Tunggu di tunggu, pukul 6 yang dijanjikan pun lewat setengah jam. Akhirnya beberapa teman-teman memilih berjalan-jalan mblusukan hutan. Daripada terus berharap pada yang tidak pasti, begitu yang terlintas dipikiran kami. Tapi belum jauh menerobos hutan, tiba-tiba saja kami sudah ketemu anak macan. Yasudah, akhirnya setiap orang langsung buru-buru balik badan. Begitu sampai cottage, seorang teman tampak  keluar dari bangunan penangkaran sambil membawa ember hitam. Isinya tukik dong saudara-saudara :'))

Rupa-rupanya kami sedang beruntung hari itu.
Melewatkan kesempatan mengikuti pelepasan tukik akbar di pantai pandan sari karena ngotot pergi ke sini pada akhirnya terganti. Seorang teman diberikan seember tukik ini oleh seorang bapak di konservasi, maka langsung saja, sebelum ketauan oleh para tamu lainnya, tim KKN kami dengan euforia berlarian ke jalanan yang membelah rimba menuju pantai Sukamade.

Kita lari ke hutan, lalu belok ke pantai :"DD
Pagi itu cerah dan ombak masih sama. Besar, dan berdebur menghantam pantai. Kami mengerubungi ember hitam yang dibawa seorang teman, memilih-milih tukik untuk dilepaskan. Di dalam ember hitam itu ada 2 jenis penyu yang siap dilepas, penyu lekang dan penyu hijau. Tukik-tukik itu umurnya sekitar 4 hingga 5 hari. Dari hasil wawancara dengan mas-mas penjaga aquarium, itulah umur yang pas untuk melepas tukik ke pantai. Bila kurang dari itu, biasanya tukik masih lemah, sedang bila terlalu lama tukik-tukik akan kehilangan insting alam liarnya. Selain itu, 2 minggu setelah tukik keluar dari telur mereka masih dapat bertahan hidup tanpa makanan, dengan begitu  ada jeda waktu bagi mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sebelum akhirnya memenuhi kebutuhan akan makanan.


Melepas tukik beramai-ramai. Tukik-tukik ini masing-masing kami namai. Kalau punyaku namanya Lily :)
Jalan panjang menuju lautan.
Merangkak di pantai saja susah payah, entah bagaimana caranya mereka bisa bertahan di lautan yang maha?


Dan melepas tukik adalah kegiatan yang super menyenangakan, juga menegangkan, juga mengharukan. Kami semua menyemangati bayi-bayi penyu kami. Memperhatikan setiap langkahnya satu-satu, memberi semangat, dorongan atau apapun yang bisa kami berikan yang mungkin sama sekali tidak membantu, tapi sayangnya kami cuma bisa melakukan itu. Menunggui mereka yang berhenti untuk istirahat karena kehabisan nafas, berdoa jika mereka terbalik masuk ke lubang, lalu menangis saat mereka terlempar ombak besar dan kelihatan hampir mati.  Itu yang terjadi pada Lily. Walaupun sebenarnya ada juga beberapa teman yang langsung meletakan tukik mereka ke bibir pantai karena tidak sabaran. Iya, itu namanya curang.

Maka, inilah dia juaranya, dari kiri ke kanan:
#1 Raphael, induknya femto, jenis penyu hijau
#2 Michael Angelo, induknya mbak hening, jenis penyu hijau juga
#3 Lily, induknya melyn, jenis penyu lekang
Anak penyu yang aku punya akhirnya juara 3. Bersaing ketat mengalahkan penyu milik Iqbal yang akhirnya terlempar jauh dari pantai. Laut dan ombak itu memang kejam, kawan =E
Lily ini satu-satunya penyu lekang yang termasuk dalam 3 tukik pertama yang berhasil menyelami lautan India. Sementara 2 juara lain adalah penyu hijau milik Femto dan Mbak Hening. Tukik milik Femto namanya Raphael (dinamakan sesuai dengan urutan di Ninja Turtle) merupakan tukik paling sehat di antara tukik-tukik lain menurutku. Mungkin karena banyak makan seperti induknya (Femto) tukik Raphael berjalan sangat cepat sehingga berhasil sampai di lautan india hanya dalam waktu beberapa menit. Kalau saja ada turnamen lomba lari penyu, Raphael pasti bisa memecahkan rekor penyu tercepat.

Ketika akhirnya Lily berhasil mencapai lautan, aku menangis diam-diam.
Padahal baru ketemu belum sampai satu jam lalu tapi aku rasanya sudah sayang.
Mungkin ini namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Go Lily, Go to The Sea :"D
Jadi selamat jalan Lily. Selamat mengarungi lautan India lalu hinggap di pantai Australia.
20 hingga 100 tahun lagi kamu akan kembali ke pantai ini.
Melakukan pendaratan malam-malam, bertelur lalu menimbun lubang sekuat tenaga supaya anak-anakmu aman.
Persis seperti apa yang ibumu lakukan :")

Lalu, setelah tukik-tukik berhasil mencapai laut lepas, kami semua foto kelompok.
Ini subunit 1,2,3 melakukan pemotretan konyol untuk kami lihat 20-30 tahun lagi sembari senyam senyum cengengesan.
Daann.. subunit 3 keterusan. xDD






Maka, inilah dia akhir vakansi yang kami nanti-nanti.
Lega rasanya bisa melepaskan euforia setelah penat dan lelah serta berminggu-minggu memendam rindu pada rumah :"'))


Monday, March 18, 2013

Extraordinary


Hari ini manis dan luar biasa :'))

Sewaktu memutuskan pergi ke kampus tengah hari tadi, mana terpikirkan bahwa akhir hari ini akan jadi seperti ini. EXTRAORDINARY!

Cuma kata itu yang terpikirkan di kepala saya selain kata luar biasa. Sekarang silahkan lihat foto di atas dan coba bayangkan bahwa segala sesuatunya dipersiapkan hanya dalam 7 jam! Dari mulai kostum, aksesoris dan tetek bengek lainnya. Begitu halnya juga dengan tarian.

Jadi, rupa-rupanya seleksi untuk festival di Doha itu mensyaratkan satu lagi tarian yang berbeda dari kami. Selain 2 tarian aceh lain yang sudah lolos seleksi. Tentu saja ini tidak main-main. Berkesempatan memperkenalkan Indonesia di kancah internasional, setidaknya inilah yang bisa kami lakukan, salah satunya melalui budaya. Sayangnya karena mungkin terlalu fokus pada Festival Belgia yang lebih dekat jaraknya, festival di Doha yang baru akan diselenggarakan bulan Agustus nanti jadi agak sedikit ter-nomordua-kan.
Tapi bersyukurlah kami punya neng ana yang adalah seorang penggerak luar biasa, juga rekan-rekan lain di dalam tim yang subhanallah kerennya :)  

Maka dimulai lah satu hari tadi dengan semangat menggebu. Neng Ana, Amel dan Halimah pergi ke sana ke mari mencari pinjaman kostum, sementara Dhea, Tika dan Dyas berkali-kali memutar ulang video tarian. Alhamdulillah Allah melancarkan, ada beberapa pihak yang berbaik hati meminjamkan tanpa harus dibayar. "Minta surat peminjaman saja," kata mereka.

Lalu selagi tim penari membuat konsep gerakan dengan memelototi secara radikal sebuah video tari kalimantan sampai kepala keliyengan, rekan yang lain melengkapi aksesoris yang diperlukan. Neng Ana akhirnya berhasil menemukan tongkat-tongkat besi entah bekas apa entah dari mana, hasil dari kerja kerasnya keliling kampus menjamahi tempat-tempat tersembunyi. Kemudian beberapa yang lain membeli kertas warna-warni beserta lem, menyihir tongkat-tongkat besi buluk tadi menjadi extraordinary.



Rusuh di Plaza.
Hari Minggu tadi, plaza lt.2 kami daulat sebagai  sekre dengan seenak jidat.
Ada yang kerja, ada yang makan, bahkan ada juga yang ketiduran saking capeknya.
Wajar, beberapa teman beraktifitas dari jam 6 pagi saat garage sale demi pendanaan festival ke Belgia, padahal malam sebelumnya kami Street Performance sampai malam benar-benar tua.




Tim penari yang lagi ngerapat soal gerakan.
Baru ngerti deh rasanya belajar tarian yang bener-bener baru dengan cuma bermodal video dari youtube dan waktu 6 jam. Tenaga abis, pikiran lelah, perut laper, haus, kadas, kurap, semuanya jadi satu :D *ditampol*
Untungnya semua orang masih pada bisa jaga emosi, meskipun ada aja oknum nggak tau diri yang malah nyoba topi baru macam orang di bawah ini, hehe



Rasanya bahkan masih lengket di kepala. Diantara resah dalam pikiran yang terpecah belah antara belum makan, belum sholat, dan gerakan yang masih acak-acakan. Belum lagi tugas-tugas yang hari Senin harus dikumpulkan. Maka akhirnya kami memutuskan break 2 jam, Mita pergi mengajar privat, Dyas pulang mengerjakan PR, Abe pulang sebentar lalu datang lagi membawa tugas-tugasnya, Tika mandi dan makan, sementara sisanya menetap demi mengerjakan hal lain yang berkaitan dengan Belgia. Lalu juga kepanikan yang menerjang begitu jam mulai menunjukkan pukul 10. Setelah capek seharian, waktu mepet dan daya tangkap yang semakin lama semakin tiarap. Entah darimana energi extra yang membuat kami semakin bernafsu menuntaskan tarian ini secepatnya. Dan kebaikan Tuhan juga seperti tidak ada ujungnya, di saat orang-orang diusir pulang karena menetap di kampus sampai sebegitu malam, bapak security kampus malah membolehkan kami tetap tinggal, walaupun KTM saya ditahan sebagai jaminan :P  Begitu juga izin menggunakan auditorium untuk keperluan rekaman tari. 
Maka inilah dia, orang-orang dengan semangatnya yang maha.
Special Thanks untuk teman-teman lain yang tidak ikut foto bersama.
Special Thanks juga untuk Nandang dan Samantha yang sebenarnya bukan anggota tim tapi rela repot-repot menyingsingkan lengan :')


Ohiya, barusan dapat email konfirmasi halaman yang kemarin kami ajukan di wujudkan.com telah lolos seleksi dan berhasil diluncurkan. Ini linknya, kalau ada waktu luang silahkan kunjungi, kalau ada yang ingin ditanyakan, just feel free to ask me.

Saleum.



Dini hari pukul 3 dan tenaga ini serasa belum ada habis-habis juga.
Yang jelas, apa yang kami lakukan dengan mati-matian seharian tadi membuat saya sadar.
Bahwa ternyata kami mencintai Indonesia sedalam ini.
Kami cuma ingin semakin banyak orang tahu tentang Indonesia,
karena ini ibu pertiwi,
dan ia extraordinary :)

Sunday, March 17, 2013

Langit Malam Musim Kemarau

Hari ini, setelah hujan yang turun setiap pagi pada dua hari berturut-turut kemarin, akhirnya aku menemukan langit malam ini bersih. Mungkin ini sudah mulai masuk musim kemarau, awan-awan yang biasa mengapung itu mulai ditiup angin muson timur, terbang dari Australia ke benua Asia.
Lalu yang tersisa adalah pecahan-pecahan permen fox yang bertebaran di kelambu biru tua. Hijau, kuning, orens dan merah, dengan kilau yang aku selalu suka.

Maka musim kemarau adalah musimnya berjalan kaki, musimnya menenggak es teh manis dingin di jalan sebelum pulang, lalu berhenti sebentar di tengah lapangan. Sesekali boleh juga menyempatkan diri duduk-duduk di bawah tiang lampu, mengangumi langit tenggara dalam udara yang membuat ngilu. 

:) Tidak apa-apa. Yang macam begitu sudah jadi ritual yang menjadi candu :)


02:45 dini hari
Hari minggu pagi ini padahal diajakin Aldo mblusukan kesini.
Tapi aku bahkan belum juga tidur jam segini :(

Thursday, March 14, 2013

HAPPY WEDDING, BANG HIIILLLL


Jadi jadi jadi, kemarin tanggal 10 maret itu Bang Hilmy menikah juga, akhirnyaaa :D. Proses pencarian jodoh bertahun-tahunnya usai sudah :P.

Agak lucu kalau menelusuri kisah pencarian jodoh Bang Hilmy ini. Sudah sejak lama ingin menikah muda, mencari pasangan rusuknya kemana-mana, siapa sangka orang yang ia cari-cari itu sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Hikmah postitifnya mungkin ialah, jodoh baru akan datang ketika kita siap. Maka, mempersiapkan, bukan hanya ingin. Tiga tahun lalu, Bang Hil mungkin belum siap, walau sudah ingin :D



Maka, selamat menikah, Abang. Selamat berbahagia dengan Kak Rini.
Febrian dan Febrianti, sana buat satu Febri lagi #ups #dijitak.


Sepakat kan, kalau gambar ini ada yang kurang.
Kak Adhi manaaa gandengannyaa?? *teriak kenceng*
UA-111698304-1