Showing posts with label once upon a time. Show all posts
Showing posts with label once upon a time. Show all posts

Wednesday, January 09, 2013

In The Middle Of Gelantungan

"Kok bisa sih pohon tumbuh di batu-batu?"
"Ini ya yang namanya aer tanah?"
"Jadi turun gak nih?"
"Eh. alatnya kurang? Kasian Kak Feby sama Yayan :("
"Turunnya nanti gimana?"
"Ini karton buat apa sih? Friksi? Apaan friksi?"
"Tuhan yang nanem pohonnya."
"Sial banget kamera ketinggalan di atas"
"Eh, Auto-stopnya gak mau jalan"
"Yayaaaann, kamu pake safety duluuu"
"Kaki aku tuh enggak settle"
"Aaa.. maaf aku nginjek tali."
"Udah lo sama si Yayan aja sih, Mel"
"Jangan mengambil apapun selain foto. Jangan meninggalkan apapun selain jejak"
"Si Yayan lupa pulang. Si Yayan lupa pulang."
"Aduh maaf, foot loop-nya keinjek lagi :'("
"Udah Kak, gak usah. Nanti capek."
"Meeell, lo betah amat berduaan di atas?"
"Si Yayan kok nggak naik-naik?"
"Sorry ya Mas,"
"Yang namanya foot loop mah, kagak papa kalo keinjek, Bolooot."
"I'm doing fineee.. i'm doing greeaaaat."
"Itu namanya simpul playboy."
"Mel, betah amat nungguin Yayan, lo gak naik?"
"Ini kah yang dibilang hutan tropis dalam gua?"
"Ini naiknya nanti gimana? Pake jumper? Make-nya gimana?"
"Gue di atas gak ngapa-ngapain, kambing"
"Ebuset, safety gue diiket Yayan di simpul tali. Gak bisa naik. Nunggu Yayan balik."
"Kak Feby jangan dengerin mereka Kak"
"Nih, buat friksi, aku lempar ya."

Jadi ceritanya, beberapa hari lalu aku, Fanny dan Alifa melakukan petualangan ke Goa Jomblang. Goa ini merupakan Goa vertikal dengan diameter 50m yang berada di kawasan Semanu, Gunung Kidul. Untuk mencapai goa ini diperlukan kemampuan Single Rope Technique (SRT) yaitu teknik menelusuri gua vertikal dengan satu tali sebagai lintasan untuk naik-turun pada medan-medan vertikal, dan iniiiii, betapa sungguh pengalaman yg luaaarrr biasa. Maka, terima kasih untuk Kak Feby, yang mana adalah teman tapi mesra-nya Fanny, to made this happened.

Kata Goa Jomblang, pertama kali kudengar sekitar awal semester lalu. Waktu itu, entah darimana aku menemukan sebuah gambar siluet beberapa orang dibawah lubang yang memancarkan cahaya, yang katanya cahaya surga. Namun sejatinya gambar itu bukanlah Goa Jomblang saudara-saudara, melainkan Goa Grubug, goa kecil lain yang terletak sekitar 500m dari Goa Jomblang, pengetahuan ini sejatinya baru aku dapatkan dari pemaparan Kak Feby di sela-sela kesibukannya menyiapkan alat untuk instalasi.

Di lahan bagian atas Goa Jomblang, terdapat sebuah resort milik seorang anak Mapala dari Universitas Atmajaya. Resort ini menyediakan fasilitas menelusuri Goa Jomblang dengan biaya 450k per-orang. Teknik yang dipakai tentu bukan SRT melainkan teknik tinggal-merem-taraaahh-gak-kerasa-udah-dibawah, yang mana dilakukan pada jalur dengan ketinggian 80m dan menggunakan tenaga sekitar 20 orang laki-laki. Tadinya aku merasa biaya 450k per-orang itu kelewat berduit dan memangnya siapakah yang sudi membayar sebesar itu untuk masuk ke dalam gua. Tapi setelah melihat sendiri adegan 20 lelaki setengah mati menarik tali, aku pikir harga sebesar itu wajar, meskipun kalau disuruh memilih, aku jelas tetap lebih menyukai teknik masuk goa dengan SRT.
Helm dan Coverall ini semestinya kelihatan cupu macam pekerja pabrik semen, tapi entah kenapa dipakai saat itu kok terasa keren


 

Pernah? membayangkan menggantung hidup cuma pada satu tali, alat, dan Allah? Aku baru nyoba sekali itu, dan benar-benar luarbiasa. Kuncinya cuma satu: believe, dan untuk percaya sama selembar tali itu menakutkan, untuk percaya sama sepotong alat itu nggak main-main memang. Sama kayak untuk percaya sama pacar. Susah, tapi kalau kita nggak percaya, ya nggak bisa. Auto-stop nggak bakal jalan kalau kita nggak ngasih tegangan penuh ke tali lewat beban, tapi untuk itu, kita harus lebih dulu ngeyakinin diri kita bahwa kita nggak bakal jatuh.

Bahkan rasanya masih amaze, gimana kemarin gelantungan dikelilingi dinding-dinding batu yang dingin dan licin. 2 kali terayun dan terantuk batu karena pijakan kaki yang enggak settle. Beberapa kali berhenti di tengah untuk cek auto-stop dan mempersilahkan caver lain lewat. Teriakan-teriakan "Meeelll.. are you okay," yang diteriakin Kak Feby dari bawah dan diselingi celetukan eciyee ihir-ihir dari Alifa dan Fanny. Juga Yayan yang separuh kesel separuh nggak tega ninggalin cewek SRT amatir gelantungan sendirian. Tapi kuncinya memang cuma satu: believe! Bahwa selembar tali dan alat logam ini nggak bakal mengkhianati kamu.

Bahwa kamu nggak bakal jatuh.

nyaris pukul 4 di musim UAS.
dini hari ke-9 di tahun 2013. 

Tuesday, January 08, 2013

Ketika Kamu Bolos Kelas Terjemah dan Kabur ke Solo


Maka inilah dia, ketika suatu pagi kamu memutuskan untuk tidak masuk kelas terjemah lalu kabur ke Solo. Ketika bahkan kamu sudah sampai di kampus tapi hati kamu menolak masuk. Kamu ingin kabur dari penat dan segala hal yang terasa pepat. Ada banyak sampah-sampah di kepala yang ingin kamu buang tapi kamu tidak tahu caranya. Sampai yang akhirnya bisa kamu lakukan adalah memikirkan kekosongan. Lalu satu-satunya yang kamu tahu cuma sesederhana kamu butuh jeda.



Dan Solo masih sama seperti terakhir kali kamu mengingatnya. Selalu ramah dan terasa lapang. Inilah tempat terdekat ketika kamu ingin lari dan tidak mau dikenali. Di sini kamu bisa dengan mudah merasa senang bahkan hanya dengan makan serabi dan mengobrol dengan bapak-bapak polisi.


Lalu selanjutnya kamu nyaris akan selalu berlari ke jalanan ini. Hati kamu selalu tertarik ke sini. Kamu juga tidak tahu apa yang membuat kamu begitu saja jatuh cinta di kali pertama kamu berada di sana. Katakan saja love at the first sight, tidak butuh banyak alasan untuk jatuh cinta pada pandangan pertama, kan? Maka, di sinilah, kamu bisa duduk-duduk menikmati hari sambil makan es krim rasa kelapa harga tiga ribuan hingga bergelas-gelas, di kelilingi tembok putih-tembok putih tua yang sangat khas.






Di jalan ini ada salah satu pasar barang antik paling populer di Jawa Tengah, namanya Pasar Windujenar. Tapi kamu selalu lebih senang memanggilnya dengan namanya yang dulu  meski sangat jarang penduduk sekitar yang mengenali nama itu, Triwindu. Di sini kamu selalu merasa tertarik ke masa lalu, logam-logam uang jaman dahulu, barang-barang dari keramik dan tembaga, sendok-sendok bersejarah juga gramofon tua. 

Kamu selalu berlindung di sini setiap kali matahari di jalanan mulai terasa terlalu membakar. Kamu akan berjalan-jalan sebentar, membiarkan benda-benda lama menghisap gusar yang tidak mau hilang. Lalu kamu serta-merta merasa tenang. Kemudian kamu akan berjalan ke bagian belakang pasar, melewati kios-kios toko yang menjejerkan perhiasan-perhiasan rambut para putri dan permaisuri, menuju sebuah mushola di lantai 3 dari sebuah bangunan yang seperti sekolah. Selalu menyenangkan rasanya berlama-lama di sana. Dinding-dinding dingin yang terasa sejuk di kulit, juga lantai keramik putih. Kadang-kadang akan ada satu-dua murid TPA yang saling mengejar, dan kamu akan menontoni mereka sambil bersandar.


Lalu apa yang terjadi selanjutnya adalah ide yang muncul akibat tidak menyiapkan rencana. Seorang bapak Damri berkumis yang gendut dan ramah merekomendasikan tempat ini untuk dikunjungi: kebun binatang. 

Taman Satwa Taru Jurug merupakan sebuah lahan seluas 14 hektar yang dibangun pada tahun 1878. Letaknya ada di bagian timur kota solo, tepatnya di jalan Ir. Sutami, bertepian dengan sungai Bengawan Solo. Tempat ini dapat dicapai dengan berbagai macam angkutan kota (kurang lebih sekitar 30 menit dari Terminal Tirtonadi, Solo), selain itu alternatif angkutan bus Solo-Surabaya ataupun Solo-Tawangmangu juga dapat menjadi pilihan untuk mencapai Taman Satwa Taru Jurug.

Tempat ini penuh dengan pohon-pohon besar yang rindang. Kamu bisa berjalan dengan tenang di bawah bayang-bayang batang dan dedaunan. Ada telaga buatan dimana orang-orang ramai memancing dan berperahu. Angsa-angsa yang berkeliaran di jalan, juga monyet-monyet di taman. 



 


Sampai kemudian, kamu menemukan hari telah jauh melewati siang dan kamu harus pulang. Sesi kabur hari ini selesai. 



p.s : terimakasih untuk Yusan dan  Zahra  yang entah bagaimana caranya bisa menjawab iya pada ajakan gila yg tiba-tiba. Lalu kita bertemu di shelter depan Kopma :)
UA-111698304-1