Showing posts with label day. Show all posts
Showing posts with label day. Show all posts

Monday, January 05, 2015

tiny people

Maria Hamil!

What a new year surprise!

Belakangan aku memang cukup sering ngegoodain Heikki maupun Maria soal tambah anak, nggak nyangka ternyata becandaanku itu malah jadi inspirasi buat mereka :D atau mungkin mereka emang pengen tapi kurang dorongan. :P

Maka jadilah sepanjang siang tadi rumah riuh dengan tawa dan celotehan bocah-bocah soal nama adik masa depan mereka. Gimana ya bilangnya, atmosfirnya bener-bener beda. Kalo ada istilah love is in the air, tadi itu lah aku bener-bener ngerasain ngejalanin ungkapan itu. Mendadak jadi keinget beberapa video pregnancy announcement yang penah kutonton, ada yg mengharukan ada juga yang lucu. Tapi video favoritku adalah video yang sempet booming di medsos beberapa bulan lalu. Seorang anak perempuan ngasih tahu ayahnya yang udah bener-bener tua, di sana, kakek itu nangis dengan cara yang sangat cute sampe-sampe bahkan aku yang segini imut pun nggak kuat liatnya. Nah, sekarang kira-kira aku paham kenapa si kakek itu bisa ngasih reaksi semenyentuh itu.

Karena bahkan aku yang bukan siapa-siapa di keluarga ini aja over excited, and maybe jealous a little bit.ngahahahh

Now, I see Maria as a completely different person. There's a soul who sprout inside her, and it simply feels like miracle. Everytime she moves, everywhere she goes, it's just different now. She's a body with two souls. Everytime I think about it, I taste magic.

Atau mungkin ini panggilan *dijedotin*.

Thursday, January 01, 2015

2015


Jauh berbeda dari tahun-tahun terdahulu, kali ini aku merayakan tahun baru dengan cara yang sama sekali baru. Jauh dari riuh suara terompet yang ditiup massal di pusat kota, tidak pula menyaksikannya dalam hening dari tepi beranda.

10 menit sebelum pukul 12, tujuh belas orang yang ada di rumah Nina sibuk. Mantel-mantel dan celana musim dingin bertebaran di dekat pintu, Maria dan Nina sibuk mempersiapkan putra putri termuda mereka agar aman menonton kembang api di luar. Laarisa, Peppi, Minttu dan aku sibuk memilah-milah gelang cahaya, Heikki, Marku dan Martti yang kedapatan kloter terakhir berendam di hotpot (bak kayu besar berisi air panas untuk berendam di teras) setelah kelompok anak-anak, remaja dan ibu-ibu berduyun-duyun berganti baju. Sementara Katri, yang anak-anaknya sudah cukup besar mengurusi diri sendiri, sibuk menuang minuman tahun baru (wine untuk orang dewasa, dan soda apel untuk anak-anak) ke gelas tinggi yang elegan. kekeke...

Lalu di luar kami menyalakan kembang api batangan sambil bermain seluncur salju. Veeti, Kasper, Arttu dan Patrik membuat menara dari salju dan menancamkan batangan kembang api mereka di puncaknya, Sebagian lagi, Pyry, Peetu dan Minttu membuat lubang salju untuk memendam bunga api yang menyala hingga membuatnya kelihatan seperti lentera.

Kelompok bapak-bapak bersiap-siap di ujung halaman, menyiapkan tontonan bunga api yang kemudian merekah di atas kepala kami, dan begitu kelopak terakhir bunga api pecah, masing-masing orang mengangkat gelasnya, mengucapkan Hyvää Uttaa Vuotta bersama-sama.

Semua orang gegap gempita. Bahagia. Merayakan tahun baru bersama para sahabat lama. Aku memperhatikan kebahagiaan mereka dari tepian. Halaman gelap dan pepohonan di sekeliling kami menambahi pekat, tapi jalan-jalan bercahaya diselubungi salju yang mulai cair.

Aku menatap mereka. Dan menatap bintang-bintang yang kini sendirian. Bersyukur atas tahun yang telah lewat. Untuk pengalaman-pengalaman baru yang tidak terbayangkan. Untuk orang-orang baru yang betapapun terasa asing namun begitu baik hati. Untuk salju yang berlimpah-limpah. Untuk musim gugur yang subhanallah indah. Untuk dingin tidak terkata yang kejam menusuk-nusuk tulang. Untuk hari-hari kesepian. Untuk hari-hari membahagiakan. 


Dan kesabaran menunggu kesempatan untuk jatuh cinta.

Saturday, December 27, 2014

Joululoma

Moi!

Akhirnya balik lagi ke rumah Leppävirta. Liburan kerjaan cuma main-leyeh2-makan-leyeh2-makan. Baca buku-main-makan.

Well, this is it, joululoma a.k.a christmas holiday. Hari senin pertama libur natal, Heikki booking dua kamar di Rantasipi Hotel cuma buat main-main di Flamingo Spa yang katanya sih dari searching2 di internet, disebut-sebut sebagai the largest aquapark in the Nordics. Pengalaman kapal pesiar di libur musim gugur kemaren bikin ekspektasiku melambung setinggi langit. Kirain kan the largest aquapark in the Nordics bakal segede dufan yang nggak bakal abis dikiterin dari pagi ampe sore. Gggak tahunyaaa...haha...

Secara waktu liat di websitenya admission fee-nya lebih mahal dari tiket kapal pulang pergi Finland-Stockholm, dan liat aja foto-foto di websitenya, kece-kece bener, berkilau-kilau luxurious gitu kesannya, padahal setelah nyampe sana, mendingan dufan kemana-mana. haha..

But I had had a great time there, dan anak-anak juga. Ada macem-macem seluncuran salah satunya namanya Magic Maya yang kita harus pake ban sama helm pelindung dan itu super fun gile, Di dalemnya itu gelap gulita dan cuma diterangin sama lampu-lampu LED warna-warni yang bikin kita kayak ngerasa lagi di negeri alien. Sayang, cuma punya satu fotonya, secara waktu ke sana nggak kepikiran bawa kamera. Rempong bok mau renang bawa-bawa kamera segala.

ini juga diambilnya baru besoknya dari restoran La Famiglia yang viewnya waterpark Flamingo.
Ituu, seluncuran yang merah kuning itu dia Magic Maya.
Restoran di mall Flamingo emang kayaknya viewnya waterpark ini, dari Hesburger sampe restoran fancy.
Jadi ceritanya yang renang sambil diliatin orang makan.
Besokannya abis buffet breakfast di hotel, aku dan bocah-bocah Kapaset (Pyry 7thn, Lotta 4 thn, Minttu 9 thn, dan Peppi 11 thn) main di playground hotel yang ada di deket tempat sarapan. Disana ada tumpukan bantal sofa gitu yang jumlahnya banyak banget dan akhirnya kami sepakat buat main pura-puraan jadi keluarga tupai dan bikin rumah keluarga tupai dari bantal-bantal itu, dengan aku sebagai Mummo alias nenek tupai. Begitulah dengan serunya kami bermain sampai akhirnya terjadi insiden yang menyebabkan Lotta nangis karena matanya kepentok sesuatu dan kami langsung balik ke kamar.

Sekitar sejam kemudian kami check out dan cabut ke Jumbo, the big shopping centre (berdasarkan penuturan Heikki) yang ada di Vantaa. Ketemuan sama Risto, Laura dan si kembar Tiina ja Sini di Naurusaari.

Tiina dan Sini ini, kalo mau dideskripsiin entah kenapa merepresentasikan bayanganku terhadap karakter Peppi Pitkatossu alias Peppi Longstocking di buku ceritanya Astrid Lindgren. Mereka berdua kayak punya dunia mereka sendiri, asik loncat-loncat, gelantungan, cekikikan.

Singkatnya mereka berdua itu good product dari pencampuran antara unik, aneh dan freak.

Umur mereka tujuh tahun, dan aku berniat jadiin mereka berdua role model untuk karakter cerita detektif anak-anak di project nulisku berikutnya. Eheheh...

Pulang dari Vantaa tanggal 23 malem, dan aku yang udah pegel ngiterin mall rasanya pengen langsung tidur aja, tapi kemudian Maria ngetuk pintu kamar dan nanyain aku mau ikut nonton filem sejarah Santa Klaus engga.
Dan karena tahu sendirilah Nurjannah Melynda adalah orang yang akan merasa rugi tujuh turunan kalo enggak ngeiyain segala macam tawaran yang datang padanya, maka malam itu, sembari ngantuk-ngantuk dan sembari dijelasin Heikki dikit-dikit karena filemnya pake bahasa suomi tanpa teks inggris, selesai juga aku nonton cerita tentang si yatim piatu Nikolas yang terbiasa bikin hadiah ukiran kayu dan nyebarin hasil karyanya itu ke penduduk sekampung.

Pagi-pagi besokannya, semua orang pada hepi di hari Christmas Eve atau yang di sini disebut Jouluatto. Kapaset pada sibuk beberes rumah dan aku cuma nganga-nganga aja di kamar nggak tahu mesti ngapain. Perasaan baru hari minggu kemarin mereka pada beres-beres rumah waktu keluarga Teresa main, eh ini hari rabu udah pada beres-beres lagi, sampe itu si Lotta masuk kamar ane dan ngelap-ngelap kaca jendela. Wkwkwk..

Jam 12 siang bocah-bocah pada heboh nonton filem kartun bisu spesial natal lumiukko (snowman) di tipi (disambung lagi seri lainnya, yakni lumikoira alias snowdog pada sore harinya sebelum christmas dinner) yang gambarnya keren sih kayak di buku cerita tp kalo nonton di tipi bikin mata awak pening, bro.

Jam satu Raimo Ukki (kakek) dateng ke rumah dan mereka pada siap-siap ke gereja. Satu jam setengah kemudian mereka balik dan kami semua hening di ruang makan, minum teh  sambil dengerin siaran Joulurauha (Christmas Peace) live dari Turku.

Jam makan malem Raimo dateng lagi dan tahu-tahu di meja makan udah lengkap segala macem Jouluruokka (christmas food khas finlandia) dari berbagai joululaatiko (detail lengkapnya nanti dibikin post terpisah aja ya) dan berbagai daging-dagingan dari daging ikan salmon sampe daging rusa, dari daging babi sampe daging kuda.

Maka jouluruokka itu lah yang kemudian menjadi menu makan siang (atau malam) di rumah selama tiga hari berikutnya.

...bersambung

menuju pukul 1 dini hari.
sambung lagi besok pagi,
Nähdään :D

Tuesday, November 11, 2014

a little happiness

Hujan turun membabi buta di separuh perjalanan Pertunmaa-Lahti. Bis yang disewa klub lumayan penuh, bertambah riuh dengan anak-anak sekolah dasar yang langsung ribut mendapati hujan salju. Hujan salju pertama pada musim yang seharusnya.

Dari balik kaca jendela yang dingin dan berembun, seluruh dunia tampak tertimbun. Ini tidak seperti hujan salju-hujan salju sebelumnya saat musim gugur yang bagaimanapun adanya tentu tetap mempesona, tapi tanpa passion. Bisakah kubilang tanpa passion? yang indah melayang jatuh ke jalan tapi selanjutnya hilang.

Kamis malam itu, sport klub Pertunmaa yang terdiri dari siswa-siswi (dan segelintir orang tua) SD di Pertunmaa dan Kuortti mengadakan kunjungan ke Lahti dalam rangka trip bulanan mereka. Aku yang sejatinya punya jadwal Suomea Kurssilla nun jauh di Mikkeli akhirnya bolos dan malah ikut trip ke Lahti ini.
Pukul 5 sore, bis yang kami tumpangi berangkat dari Pertunmaan Centrum. Singgah sebentar di ABC Kuortti, untuk mengangkut anggota klub yang tinggal di Kuortti. 15 menit kemudian, Heikki dengan jaket hijau anti air sehari-harinya yang biasa ia pakai baik saat autumn maupun winter langsung maju ke depan bis dan berbicara melalui mic.

"Tervetuloa! xdjfsjfdslakldk....sdfksd idufkcmsl skdfjskjfls. Msjdfksfhncsjhdksdj ..ksdjfklsdjfkd....
kolme euroa sdfjskfjsljfd..Maria,"

Dengan kemampuan bahasa Suomi jongkok, kalimat yang bisa kutangkap hanyalah Tervetuloa yang artinya kira-kira selamat datang atau halo dan sesuatu tentang Maria dan 3 euro. Berlandaskan ilmu terawangan Mbah Marijan aku menyimpulkan bahwa iuran untuk trip ini ialah senilai 3 euro dan bisa dibayar ke Maria. Nggak lama kemudian, Maria bangkit dari tempat duduknya dan mulai ngiter dari ujung ke ujung. Heikki telaten mengikut di belakangnya, dengan buku dan pulpen. Aku menatap mereka dengan perasaan lucu yang bercampur iri. Ah, pasangan ini...

Kira-kira setengah jam kemudian, bis kami masuk ke halaman sebuah bangunan yang kelihatan seperti kauppakeskus atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai mallTidak butuh waktu lama sampai bis mencapai parkiran dan seluruh penumpang membeludak keluar. Manusia-manusia haus hiburan.

Tadinya, sewaktu Heikki bilang soal sport club yang akan trip ke Lahti dan menyinggung soal taman bermain di dalamnya, aku membayangkan tempat yang setidaknya sebesar Dufan atau Trans Studio. But....yeah...


At, first! my reaction was like, "Seriously? Ini bahkan nggak seberapa panjangnya," but then, when Heikki told me that I can also play inside it. It's just amaaaaaziiiiinggg *said it like nabiilabee*.


Begitu melepas mantel dan sepatu, beberapa anak sepakat bermain hippa alias play tag. Anak laki-laki ganteng kelas 6 dari SD Kuortti kalah envo (hompimpa) dan terpaksa menjadi it. Serentak, kami semua berlarian memasuki arena bermain sebelum hitungan sepuluh selesai. Di sini lah, akhirnya aku sadar betapa besarnya tempat bermain ini. I couldn't say more, it's just amazing like I'd said before.

THIS MEANS WAR!
Tempat bermain ini memang kelihatan sempit dan sederhana. Pintu masuknya bahkan begitu tersembunyi but it is really bigger that you can expected. I had a really good time playing with the kids, there. Kejar-kejaran dalam labirinnya yang memusingkan, tidur-tiduran di jembatan warna-warni, perang bola!

Taman bermain ini juga dilengkapi dengan aneka seluncuran beragam jenis, arena mandi bola (ini bahasa inggrisnya apasih? enggak nemu!), flying fox mini, arena trampolin, serta beberapa game machines dekat eating space yang juga menyediakan aneka snack kayak es krim dan lain lain.


Salah satu perosotan dari sekian jenis perosotan lainnya.
I had a really good time here by racing "cepet-cepetan-merosot-sampe-bawah" bareng Vivi dan Vera (ensimmainen luokka) biarpun ehmm.. selalu kalah.
Pada kenyataannya manusia memang enggak butuh hal besar kan untuk bahagia.

Sunday, October 19, 2014

sebelum berlibur

Tadinya terbersit niat mulia mau ngelunasin hutang posting travelling minggu-minggu kemaren. Kuopio, Ketunlenkki, Kirpputori Kuortti, Rumah keluarga Nina yang super ajaib, Licorice, second hand shop kesayangan, Leppavirta dan banyaakkkk yang lainnya. Tapi jangankan posting, packing buat liburan seminggu autumn holiday aja belooom.

Autumn Holiday?
Iya, autumn holiday a.k.a autumn break atau bahasa suominya syysloma merupakan liburan sekolah di semester musim gugur. Biasanya dimulai di minggu terakhir bulan oktober dan berlanjut sampai bulan november (tergantung peraturan sekolah sih autumn breaknya seminggu apa dua minggu). Tadinya aku pikir libur seminggu ini bakal kuhabiskan dengan muram akibat uang jajan yang udah cekak akibat ketagihan second hand shop. Mustahil rasanya bisa jalan-jalan melihat saldo rekening yang mengenaskan (bukan cuma gara-gara belanja doang kok, kan kemaren juga ke Kuopio beli tiketnya ndadak jadi dapet yang mahalan). Tadinya juga aku udah menyusun rencana mau menghabiskan seminggu liburan ini ngapain aja, pinjem buku di perpus banyak-banyak, latihan crocheting lagi, dan nyatetin acara-acara di perpus kota selama autumn holiday. But, you know, Tuhan selalu punya rencana. Baru tadi pagi Heikki bilang kalo besok pagi-pagi kami bakal ke Stockholm 3 hari dan lanjut liburan di Leppavirta lima hari.

What?

Perasaan baru minggu kemaren pasang status ngiri sama Yoga dan Kak Leroy yang mau main ke Stockholm bareng Argo bareng Zalfa. Pengen ikut, tapi budget udah abis, dan nggak ada temen juga. Hiks.

Tapi Allah memang baik banget dan selalu nyiapin jalan yang terbaik. Walopun tetep iri ngebayangin serunya mereka berempat travelling bersama cuma yaa bersyukur aja, seenggaknya kan ongkos ferry pulang pergi ke Stockholm dibayarin Heikki. Lumayan hemat 45euro bisa buat beli jaket kece di Kirppis :P.
Kangen sih main sama anak indo, cuma yaa sabar aja. Toh aku baru sebulan di sini, pasti nanti ada waktunya main bareng mereka, kan. Huehee..

Btw, jadi minggu depan juga ke Leppavirta lagi. Udah nggak sabar rasanya ketemu Arija sama Raimo dan pamer perbendaharaan kata yang udah lebih banyak dari terakhir ketemu. Makan enak, rumah anget, orang-orang baik, hati jadi tentram biarpun sering rebutan tempat tidur sama kucing dan sering digalakin anjing. Toh rebutannya cuma kalo siang dan anjingnya punya rumah sendiri di luar. 

Dan untuk itu, dari seharian tadi aku sibuk ngelarin novel ini. The Purge-nya Sofi Oksanen yang bahkan sejak masih di Indo udah bikin aku penasaran akibat booklet-booklet dari kedutaan. Bukunya sih nggak tebel-tebel banget, tapi udah hampir tiga minggu nggak kelar-kelar. Niatnya ini buku mesti kelar hari ini, supaya besok cuma harus bawa novel The Winner Stands Alone-Paulo Coelho buat temen 17 jam di kapal Helsinki-Stockholm. Tinggal 55 halaman lagi, tapi masih belum packing dan kepo Stockholm attractions, dan gara-gara kepo harga ticket ferry Helsinki-Stockholm, tiba-tiba nemu jadwal ferry ke Tallin. Estonia. Novel yang lagi aku baca ini settingnya Estonia. Tarmo dan Triaa dari Estonia. Helsinki-Tallin ternyata cuma 2 jam. Onnibus juga ada trayek ke Tallin. Yeah ujung-ujungnya...


Pengen ke Tallin...

Haha..
Semoga selama di Leppavirta bisa ngelunasin hutang postingan ya.

Hyvää Yöta :D

Tuesday, October 07, 2014

Kolam Kayu & Ulang Tahun Minttu.


Jadi akhirnya saya ngerasain juga berendem di bak kayu besar belakang rumah. Hot pot yang bagi Christoffer Leka dalam Expedition No.3-Cycling Around Iceland merupakan surga dunia. Bagi saya sih enggak sebegitu-begitunya, don't  get me wrong, it's trully so warm and nice, but noted, INSIDE! Faktanya saya tetep aja menggigil hebat begitu keluar bak di tengah suhu enam derajat.

Tapi ya penasaran saya akhirnya terjawab kan, seenggaknya suatu hari nanti saya nggak bakal nyesel untuk kesempatan mengalami yang enggak saya ambil. Waktu Minttu, Aino, Pyry, Lotta dan Wiveka berendem di hotpot siang tadi, sebenernya saya udah mupeng pengen menceburkan diri. So cute aja gitu mereka berlima berendem rame-rame kayak bebek lagi direbus sama nenek gayung :P


Cuma yaa itu bocah-bocah semua, tengah sore terang benderang kalo tau-tau ada bapaknya yang dateng terus nonton kan mau taroh dimana harga diri eke. Jadi akhirnya saya kabur aja ke village centre jalan-jalan daripada makin mupeng. Padahal beberapa minggu yang lalu udah pernah dipaksa-paksa juga sama Heikki untuk ikutan ngehotpot bareng Maria dan cewek-cewek temen kantor mereka (Heikkinya di dalem rumah, nemenin ngobrol guru di sekolah yang nggak ikutan ngehotpot) tapi yang bener aje itu ibu-ibu pada berendem naked di siang bolong, mana saya sanggup menggabungkan diri. Akhirnya saya memilih ngesauna aja sendirian melembabkan kulit di karavan pinggir hutan.

Tapi malem tadi lagi-lagi Heikki nawarin lagi buat nyoba hotpot, mungkin dia mikirin saya yang dari sore kedinginan di kamar membutuhkan kehangatan, haha.. dan akhirnya, walopun sempet ragu dan menolak dan dirayu dan kembali ragu, akhirnya saya yang udah kedinginan banget jadi mikir, mungkin hotpot yang dibangga-banggakan Heikki dan Leka emang beneran bisa memberi kehangatan yang mereka agung-agungkan. I'm so cold and it couldn't possibly get any worse than this, right? So why not?

Maka begitulah, malem-malem saya lari-larian dari kamar mandi dan nyebur ke hotpot. Saya jadi paham apa yang membuat Leka, Heikki dan mungkin most Finns begitu cintanya berendem di hotpot. It makes you forget about the cold. Bedanya sama sauna ialah, sometimes it's too hot untill it's hurts tapi hotpot itu pas. Ah, saya belum pernah bahas yaa soal sauna, nanti deh dikupas tuntas soal sauna. Sekarang saya pengen cerita dulu soal ulang tahun Minttu.

Bersyukurlah saya tinggal sama hostfam yang orang asli Finlandia, jadinya saya punya akses lebih untuk tahu kebiasaan-kebiasaan penduduk lokal di sini. Mungkin nggak banyak yang tau kalo orang Finland merayakan ulang tahun mereka dua kali dalam setahun. Iya, jadi, selain punya ulang tahun di tanggal kelahiran, orang Finlandia juga punya yang namanya Nimipäivää alias hari nama. Nah, seluruh daftar hari nama ini tercantum di kalender Finland yang dikeluarin sama Almanac Office di University of Helsinki sejak tahun 1994. Jadi setiap orang punya hari namanya masing-masing, misalnya hari ini tanggal 6 Oktober adalah hari nama untuk Minttu dan Pinja, 28 februari untuk Onni, 12 november untuk Virpi, macem-macem lengkapnya bisa dilihat di sini.

Jadi yaa.. berhubung Heikki sama Maria hobi banget ngundang orang-orang main ke rumah mereka, jadilah rumah seharian ini rame. Siang-siang jam satuan, rame sama anak-anak kelas 4 sama kelas 5 yg lagi orientasi di hutan sekitaran rumah. Tiap setengah jam pasti ada aja yang singgah, dari minta minum sampe numpang ke WC. Abis itu, temen-temen Minttu main. Ngerjain PR, main, makan, main, ngehotpot, main, makan, main. Bocah-bocah belom pada pulang, dateng deh Minna, Raimo, dan temen-temen Maria yang lain sambil bawain hadiah buat Minttu.

Nggak abis-abis :D

Monday, September 29, 2014

Leppavirta


Saya melewati liburan yang menyenangkan di Leppavirta. Bukan sekedar perkara makanan enak, kue banyak, dan buku bacaan yang melimpah ruah, tapi saya merasa kaya sepulang dari sana. Saya ketemu orang-orang baik yang bikin saya merasa betapa Allah maha baik. Saya juga mengalami hal-hal baru. Mengherankan bagaimana dalam waktu tiga minggu saya mengalami begitu banyak kali pertama. Di Leppavirta saya main ski dan mendayung perahu. Leppavirta memang salah satu destinasi kunjungan turis di Finlandia, di kota kecil yang luasnya cuma 1519 km kuadrat ini ada satu hotel yang punya area cross-country skiing bawah tanah. Jadilah akhirnya di sana saya main ski dan ngerasain winter sebelum waktunya. Ah, dan hotel ituuu juga punya fasilitas kolam renang indoor yang yaah super mewah untuk ukuran saya yang seumur hidup baru dua kali main di kolam renang hotel.

mendayung perahu
Sebenernya banyak yang mau saya share dari trip Leppavirta ini. Tentang Leppavirta yang tenang dan damai. Tentang rumah Raimo dan Arija yang luar biasa hangat dan menyenangkan. Tentang saudara-saudara Raimo yang luar biasa. Tentang.. banyaklah.. saya juga akhirnya ketemu saudara muslim dari Bangladesh yang tinggal di Kuopio waktu ikut acara ultah abangnya Raimo tadi siang. Nggak tau deh rasanya kayak udah diatur Allah, saya jadi dapet info dimana nanti bisa sholat idul adha yang mana datangnya sekitar semingguan lagi. Well,  tapi ini saya baru pulang ke rumah Pertunmaa dan kamar minta ampun dinginnya. Rumah ditinggal 3 hari jadi pemanas dimatiin dan di rumah ini saya nggak ngerti sistem pemanasnya gimana, karena biasanya kan pemanas ruangan nempel di dinding-dinding rumah kayak besi-besi seng kaleng gitu nemplok di teembok, lah ini sistem pemanasnya beda, pake alat kecil pengatur suhu gitu di dinding kamar yang kalo nggak salah panasnya itu keluar dari lantai tapi mesti dinyalain dulu dari pemanas sentral yang ada di luar atau semacam itu lah dulu Heikki pernah jelasin. Yang pasti sekarang selimut tiga lapis saya udah manggil-manggil minta dipeluk. Beberapa foto juga masih di kamera Heikki, jadi gimana kalo postingan ini saya tutup pake foto (berusaha) unyu saya dan Lotta di pulau seberang mökki.

Nähdään!

Wednesday, September 24, 2014

Di titik Nol.


Akhirnya menyentuh titik nol juga. Setelah malam-malam kemarin suhu semakin susut dari hari ke hari. Padahal baru malam kemarin berdoa sebelum tidur semoga cuaca besok lebih hangat eh tahu-tahu hari ini hujan salju.
See, bahkan hujan pun gemetaran dan jatuh dalam rupa butiran salju. I could do nothing but amaze when the rain turned to snow this afternoon. Tepat sebelum berangkar kursus! No niin, akhirnya dengan udik lari-lari ke halaman dan liat dengan mata kepala sendiri betapa salju itu bentuknya memang persis kayak aksesoris salju di buku menu frozen. :P

Dan cuaca semakin menggila begitu pulang kursus tadi. It was so cold and dark and windy untill Minna said it's colder than a winter. I think it might be because there is no sun (well, I really miss the sun, right now) since in winter we might be still have the sun. Well, of course me might! Right? *mulai insecure* haha..
Tapi seenggaknya di jalan antara tempat kursus ke Matkakeskus tadi saya punya waktu menyenangkan menatapi lembar2 salju melayang sebelum jatuh ke jalan. Persis kayak lagu cinta dalam lagu Selena Gomes, so magical, lyrical, beautiful and so on.

Well, now it's time to sleep. Dengan baju tiga lapis, kaus kaki bulu domba dan selimut tebal berlembar-lembar.

Nähdään!

foto diambil dari sini. Ternyata masih ada yang lebih mejik dari 8 minggu malam dan 6 minggu siang di Lapland kala winter sebagaimana cerita Mirku tempo hari, ialah summer, autumn and winter within 3 days at Southwest Michigan, one day in 2006. UWAW!

Sunday, September 21, 2014

-



Pertunmaa siang hari ini dinginnya amit-amit. Bukan hanya karena suhu 15 derajat yang bikin jari-jariku mengkerut kedinginan, tapi juga absennya matahari. Biasanya jam segini lagi enak-enaknya berjemur di ayunan atau tidur-tiduran di trampolin. Tapi ini hari minggu dan cuaca mendung seharian. Daun-daun saja gemetaran diserang angin kencang di luar, siapapun akan iba memerhatikannya dari balik jendela.

Tapi ada saja pasangan tua yang barusan lewat sambil menggenggam tangan masing-masing. Berjalan-jalan di hutan sambil bergandengan. Suatu saat juga aku kepingin seperti itu. Atau seperti pasangan hostfam yang jari-jemari mereka saling terpaut di pusat kota ramai.

Nähdään!


Sunday, July 20, 2014

The Notebook.

Tiba-tiba udah tepat satu bulan nggak nulis di blog ini. Rutinitas kafe dan skripsi bener-bener menyita waktu. Saya hampir nggak punya waktu lagi untuk santai-santai browsing seharian dan nyampah di kosan. Selama ramadhan ini, waktu pagi saya habis buat kalo nggak giliran piket belanja buat kafe, yaa tidur sampe zuhur. Lalu siangnya langsung cabut ke kafe dan baru pulang sekitar jam 11 malam. Apalagi udara jogja beberapa hari ini sejuk mendung nggak nguatin :P

Anyway, residence permitt saya udah keluar. Sekarang lagi proses hunting tiket untuk keberangkatan september. Tapi nggak tahu nih, hostfamily saya kayaknya lagi sibuk apaan jadi imel saya tiga hari lalu nggak dibales.

Terus, saya apakabar?

Hehe.. saya lama nggak nulis blog sebenernya bukan cuma karena nggak sempet doang tapi mungkin lebih karena memang nggak nyempetin. Pikiran saya lagi penuh belakangan hari dan mood saya juga lagi nggak begitu bagus. Saya menghindari menulis yang aneh-aneh di blog, juga di twitter dan medsos lainnya. Tapi akhirnya saya jadi stres sendiri dan makin mumet. Waktu lagi galau-galau kayak gitu, eh saya nemu nggak sengaja notebook di gading mas. Hehe.. iyaa masih seneng aja main ke gading mas kalo pikiran lagi keruh. Nggak tahu yaa, muter-muter nggak jelas di gading mas itu bikin saya lupa sama kegaduhan hidup. wkwkwk... yah balik lagi ke notebook akhirnya saya inget kapan terakhir kali saya nulis di buku catatan. Notebook saya yang terakhir udah penuh dan belum nyempetin beli. Jadi saya pikir saya stress pasti karena nggak nulis. Udah lama nggak ngobrol sama diri sendiri.

Yaudah deh, akhirnya saya beli notebook baru dan pelan-pelan segala kegundahan saya ilang.

Dua hari yang lalu juga tiba-tiba saya ditelpon sama temen curhat-curhatan yang bahkan saya belum pernah ketemu dia sekalipun. Telponnya hari itu entah kenapa bikin hari saya jadi cerah dan bersemangat. Apa yaa, random aja kita yang udah lama nggak kontak-kontakan (iya, saya lagi sok pengen susah diraih aja dengan mengganti nomor wasap ke nomor baru) tiba-tiba dia nelpon aja gitu dan curhat mendadak. Saya juga nggak ngerti kenapa, tapi yang jelas hari itu mood saya jadi bagus dan waktu belanja keperluan kafe di superindo sama Yogi saya ngebeliin temen-temen kafe es krim satu pak sebagai permintaan maaf atas kelakuan saya yang super brengsek di hari sebelumnya. Yap, three days ago I was such an asshole. Merengek minta dibeliin nasi goreng, ngambek karena yogi salah beliin, marah kalo dibencandain terus sampe akhirnya nangis di meja kasir. Udah gitu mikir dan minta maaf ke anak-anak, eh sejam kemudian marah lagi terus kabur ke tempat cuci terus nangis lagi pas dijailin Mita. Iin sama Koko sampe bingung mesti gimana. Yah jangankan mereka, saya sendiri aja juga nggak ngerti kenapa tiba2 jadi super cengeng gitu.

Jadi akhirnya pagi ini saya nulis blog sehabis ngitung keuangan kafe minggu ini. 9 menit lagi saya janjian ketemu Hanip, Yogi, Mita buat rapat tapi sekarang bahkan sama belum siap-siap. Nulis blog niatnya biar nggak tidur lagi dan nggak telat, tapi kayaknya telat nggak telat itu udah takdir sih ya. Ciao!

6:53 AM

Sunday, June 01, 2014

Before Midnight

Hello Dear, :)

Menyempatkan diri menulis blog sebelum tidur. Setelah dua hari ini selalu tidur di sepertiga malam dan memaksa badan bangun pagi-pagi, hari ini misi saya ialah tidur sebelum jam 11.
Lagi-lagi waktu weekend saya yang harusnya fokus ngerjain skripsi kembali disita hal-hal disekeliling saya. Persiapan untuk soft-opening kafe yang saya usung bersama Hanip, Yogi, Mita memang lagi gencar-gencarnya. Otomatis hampir setiap hari saya ketemu sama mereka. Hari ini juga Halimah nginap lagi di kosan setelah malam sebelumnya juga menumpang inap sehabis ia pulang dari Jakarta.

Padahal niatnya malam ini saya fokus ngerjain skripsi, seharian tadi saya nggak jadi ngerjain skripsi karena kamar saya rame dan tetek bengek lainnya. Padahal pembahasan skripsi saya baru 50% selesai dan itu pun masih kasar, mana besok juga saya bimbingan, tapi mau gimana lagi, saya ngerasa waktu saya nggak banyak lagi sama mereka jadi saya mau sesering mungkin bareng-bareng mereka ini. Ketawa-ketiwi bareng nonton streamingan show SUCI 4 sambil memamah oleh-oleh Halimah. Kamar saya rusuh sementara kami ngerumpi luar biasa seru, bahkan kata Dinda, dengan kasur tarik angkut dari kamar Tika dan segala barang yang ditumpuk dan bertebaran, kamar saya udah kayak mess penampungan TKW.

Saya memang paling susah bilang NO ke orang-orang, apalagi kalo itu ajakan main atau sekedar berkumpul dengan teman-teman. Saya selalu ngerasa sok bisa mengerjakan semuanya dalam suatu waktu, saya ngerasa keteteran tapi di sisi lain saya bahagia. Padahal saya bener-bener harus lulus sebelum agustus ini kalo enggak saya terpaksa ambil cuti. Saya juga mesti ke jakarta ngurus residence permitt di Finlandia. Nilai KKN saya juga gimana nasipnya? Kalo udah gitu saya cuma bisa banyak-banyak doa, semoga Allah melancarkan semuanya dan ngasih saya kekuatan super.

Ah bahkan saking banyaknya saya jadi nggak sempat mencemaskan kafe. Hari ini akhirnya saya, Hanip, Yogi dan Mita ketemu Mas Fathur, tukang kayu yang direkomendasikan Mbak Sari,  ah, rasanya kurang tepat kalau saya bilang Mas Fathur ini tukang kayu, saya lebih senang menyebutnya seorang ahli pembuat interior furniture :)

Satu hal yang paling saya suka sama Mas Fathur ini ialah orangnya yang humble luar biasa. Jam terbangnya udah kemana-mana dari project kafe, rumah pribadi sampe studio musik tapi ngakunya masih belajar dan usaha kecil-kecilan. Orangnya juga ramah dan sama sekali nggak terkesan sok-sokan. Berkat Mas Fathur ini lah akhirnya segala kepeningan kami yang buta desain sedikit demi sedikit tercerahkan :)

Kabar lainnya ialah hari ini pasukan Langit Eropa @RampoeUGM angkatan 3 dan 4 yang menjadi delegasi Indonesia untuk Misi Diplomasi Budaya di Perancis dan Belgia akhirnya bertolak meninggalkan Indonesia. Dari pagi saya dan Halimah menyaksikan kerusuhan Dara yang menggelar koper di depan kamarnya. Melihat itu kami berdua jadi terkenang lagi akan segala ke-hectic-an hari H keberangkatan. Jangankan sempat pemeriksaan medis ala mereka yg sekarang, hari keberangkatan kami masih hectic reschedule  tiket Bang Oli akibat urusan visa yang masih misteri Ilahi.

Tapi di festival Eropa tahun ini, beberapa hostfamily festival Oostrozebeke tahun kemarin bakal dateng jauh-jauh ke Saint Ghislain untuk mendukung @RampoeUGM. Yah, biarpun Dirk agak sedih karena saya dan Tika nggak jadi ikutan festival tahun ini, seenggaknya saya ngerasa cukup berbangga sih karena bisa ngebuktiin ke Dirk bahwa seenggaknya perjuangan dua mempertahankan kami tahun kemarin enggak sia-sia. Saya ingat dulu Dirk pernah bilang bahwa keikutsertaan kami, @RampoeUGM di festival Wereldfolkloreade tahun kemarin bakal membuka peluang lebih besar di masa depan dan pengakuan di mata Internasional. Saya tahu keikutsertaan kami di festival Saint Ghislain ini pasti bikin Dirk bahagia.

Di tempat makan sehabis saya, Mita, Yogi, Hanip, Apong dan Halimah pulang dari bandara, saya tetiba ingat asal mula saya mengompori Hanip dan lainnya untuk memberangkatkan tim ke Eropa lagi. Ialah akibat sakit hati saya perihal komentar miring seorang anggota kelompok tari lain yang menjelek-jelekkan tim tari saya padahal saya nggak ada urusan apa-apa sama tim tari dia. Karena dia bilang tim tari saya baru sekali ke Eropa aja bangganya udah setengah mati dan tim tari dia sebenernya udah kemana-mana juga tapi enggak terkenal. Iya saya masih ingat jelas kata-katanya sebab yang dia jelek-jelekan itu rumah saya.
Keluarga saya.

Tapi saya bersyukur hari ini Allah menghapus sakit hati itu dengan nikmat pencapaian yang membahagiakan. 

Yang datangnya jauh lebih berarti dari kata-kata hitam yang menghujam tulang dari belakang.

dari colormekatie.blogspot.com

Selamat menyambut Senin Wahai Syedara
Semoga Allah menolong saya dalam bimbingan besok dengan Bu Zulfa

Friday, May 30, 2014

Jumma Mubarak

Saya memang meluangkan hari jum'at ini untuk jauh-jauh dari kamar. Setelah kemarin seharian bergulat dengan kata-kata pepat pengisi bab 3 yang lama-lama kian apa yaa.. saya mencari-cari pengganti positif untuk kata menyebalkan tapi tidak ketemu. Haha, saya percaya bahwa skripsi harus disayang-sayang agar cepat selesai, mana boleh dihina-dina apalagi dimaki-maki meski cuma sedikit saja. Pamali.

Jadi ya hari jum'at ini akhirnya saya, Hanif, Yogi dan Mita jadi berburu furniture untuk kelangsungan Fruit Bar yang soft opening-nya sudah ngaret sebulan. Setelah malam-malam diskusi panjang via grup WA maka terbongkarlah rahasia toko furniture yang digadang-gadang Hanip dengan embel-embel murah-meriah itu rupa-rupanya cuma berlokasi selemparan batu dari pondokan Yogi di jalan Parangtritis itu. Lepas saja Yogi berang. "Lah, ngopo aku neng kie?" serapahnya meledakkan tawa kami bertiga. 

Sebenarnya saya menulis cuma untuk mengenang jum'at yang sebegini indah. Mengekalkan waktu yang saya lewati dengan orang-orang kesayangan saya, menolak menuruti ego dan berbaikan dengan teman karib. Saya merasa ada banyak hal yang lewat sepanjang enam bulan pertama tahun 2014 ini dan saya tidak punya apa-apa untuk mengenangnya. Membacai lagi tulisan-tulisan 2-3 tahun lalu, catatan-catatan random saya setiap tahun baru, peristiwa-peristiwa menyenangkan di Mahendra Bayu,  soal Rampoe juga, saya bersyukur telah meninggalkan cukup banyak tulisan untuk saya kenang sekarang.

Maka ini lah alasan saya mulai rajin menulisi blog lagi. Karena dengan menulisnya waktu yang berlalu itu tidak akan pernah mati. Saya juga jadi bisa kembali melihat hal-hal yang saya lewati hari ini dan mensyukurinya satu kali lagi sebelum rehat, atau mengambil sesuatu bermakna dari hal paling sederhana yang saya dengar dan saya lihat. Misalnya saja sesederhana hari ini saya habis ditipu makan Bibimbap 15 ribu yang sejujurnya cuma tumisan wortel beserta kubis, telor ceplok dan nasi keras. Untung mas-masnya ganteng mirip artis korea.

barusan nemu quote keren dari http://www.kandhani.net/
katanya,
Jarak terdekat dari kebijaksanaan adalah memaafkan orang yang berkhianat,
sementara saudara terdekat kedewasaan adalah tersenyum menghadapi apapun. 
Semoga kita selalu dewasa dan bijaksana
Happy Weekend :)

Sunday, December 22, 2013

cerita malam minggu dan hati tarik ulur

Halo Bi :)
Ah rasanya udah bertahun-tahun saya nggak curhat di jendela dan memanggil kamu dengan ini. Bi. Bi untuk Biam. Kamu apakabar?
Bosen nggak hampir setahun ini kamu cuma saya pake untuk nulis-nulis penting dan lebih seringnya nonton streaming? Saya kangen curhat sama kamu. Kangen manggil nama kamu. Saya baru sadar kalo belakangan saya sering curhat cuma kalo lagi sedih-sedih doang. Kalo lagi butuh lega doang. Tapi sekarang saya lagi senang.

Jadi ceritanya malem minggu ini saya dan temen-temen udah mulai ngamen-ngamen lagi, Bi. Eh, saya udah cerita belum kalo grup tari saya, summer nanti dapet undangan lagi untuk festival di Belgia dan Perancis bulan juni-juli tahun depan. Ini nih web festivalnya http://www.festiroche.com/ http://www.festifolk.be/
Nah, rencananya juga kami mau sekalian ikut festival di Spanyol, Belanda sama Jerman yang jadwalnya kebetulan berdekatan. Orang-orang boleh aja bilang kami rakus dan oportunis, Bi. Perduli apa. Menurut saya tetap tidak ada yang salah dengan memaksimalkan apa yang kebetulan tersedia.

Jadi ya gitu, intinya saya seneng aja abis ngumpul-ngumpul street performance barusan. Setelah berbulan-bulan suntuk sama kerjaan dan materi proposal keberangkatan yang nggak kelar-kelar. Lagipula ini street performance-nya bareng anak-anak angkatan lima. Astagaa udah angkatan LIMAA!!

Yah, tadi juga cerita-cerita persiapan berangkat ke festival kemarin yang maha epik itu. Berapa kali pun diceritain tetep aja super. Serius banget nih, mesti bikin buku tentang itu. Eh kamu tau nggak Bi, kemaren-kemaren ada yang sempet sirik dan ngata-ngatain grup tari saya masa Bi. Dia bilang masa grup tari saya baru ke Belgia doang udah segitu bangganya. Dia cerita itu ke Zahra. Dia juga bilang grup tari dia udah pernah kemana-mana juga tapi nggak terkenal. Haha kocak aja gitu Bi, yakali grup tari dia nggak terkenal gara-gara grup tari saya. Salah sendiri kan kenapa dia nggak ngebangga-bangga udah kemana-mana.

Padahal ya sebenernya grup tari saya kan cuma mau menyebarluaskan aja, bahwa grup kami, alhamdulillah udah mengharumkan nama Indonesia di Belgia. Aturan dalam islam juga kan kalau ada berita bahagia harus disebarluaskan. Makanya sampe ada yang inisiatif bikin GoodNewsFromIndonesia. Kalo fitnah itu, baru nggak boleh disebarluaskan. Toh memang kenyataannya gitu, grup tari saya memang bener ke Belgia dan kami bukannya lagi ngaku-ngaku. Memangnya kayak grup tari apa gitu yang ngaku-ngaku dapet juara favorit di festival apa padahal sebenernya nggak ada nominasinya. Lagian ya, kalo ada yang kami banggain dari ikut festival kemaren bukan ke Eropanya, tapi perjuangannya.

Karena kami memang bukan dari keluarga kaya, Bi. Malahan yang berangkat kemaren kebanyakan anak beasiswa, yang kamu taulah gimana, buat ke kampus aja nebeng temen. Buat makan aja ngirit-ngirit.

Padahal sebenernya yang kami banggain itu murni perjuangan kami kemaren. Nyebar ratusan proposal sampe mau muntah, nelponin pejabat-pejabat yang kebanyakan salah sambung, street performance sampe rasanya hampir lumpuh, jualin baju bekas di sunmor sambil ngantuk-ngantuk sampe ngedatengin budayawan seni yang ada di Jogja saking nggak tau lagi mesti gimana. Ngumpulin duit 226juta dalam waktu satu minggu tanpa ngerampok bank, emang dikira gampang. Jadi ya Bi keberangkatan kemaren itu bener-bener berkah Tuhan. Hasil dari pantang menyerah dan terus beriman pada Tuhan Yang Maha Esa. Sesulit apapun keadaannya.

Ah, kamu nggak tau Bi, kemarin itu waktu diceritain sama Zahra rasanya bener-bener emosi. Sampe ngamuk di twitter segala, Bi. Coba waktu itu saya inget bisa curhat ke kamu ya. Nggak perlui lah bikin timeline jadi rusuh kayak gitu. Tapi kalo diinget sekarang saya jadi kasihan. Bener kali ya Bi, sesuatu yang tumbuh asalnya dari kebencian akan mengandung kebencian itu sampe ke ranting terkecil sekalipun. Kasihan ya Bi.
Sayang Zahra nggak inget nama orang yang cerita itu ke dia. Secara itu sebenernya temennya Mala, dan dasarnya otak Zahra emang rada susah buat ngapal-ngapal harga dan nama. Padahal sebenernya saya bukan mau ngelabrak kok Bi, cuman mau ngasih pengertian aja. Bahwa diam-diam ada yang terluka dari omongannya yang seenak jidat.

Kadang-kadang orang bisa semudah itu bertingkah sok tahu tanpa sadar bahwa itu sebenarnya menyakiti orang lain, Bi.

02:43 A.M
Hiduplah insomnia yang memang dipelihara!

Thursday, December 19, 2013

Halo :))

Akhirnya blog ini kembali lagi dibuka untuk umum dan dapat kembali diakses oleh mesin pelacak. :DDD

Saya rinduuuu. Rindu bercakap-cakap dengan jendela. Membiarkan jari saya menari-nari di keyboard Biam dan memuntahkan hal-hal maha tidak penting. Rindu menulis untuk diri saya sendiri.

Hari-hari kemarin ituuu apa ya, bisa dibilang kelabu dan muram.

Saya luar biasa sibuk. Sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang membuat saya jadi penyendiri dan kesepian. Sibuk dengan deadline-deadline. Ah, saya belum cerita kalau saya sekarang jadi outsource editor di penerbit bentang. Disela kesibukan jadi tutor bule dan nari-nari, saya juga lagi ditengah proyek bikin novel fiksi. Saya senang, tapi kuliah saya nggak kelar-kelar. :(

Apalagi yaa.. sebenarnya hari ini saya juga lagi senang luar biasa. Jadi ceritanya hari ini pemotretan untuk novel pertama yang saya editori. Yang jadi talent-nya Zahra, yang jadi make up artist-nya Mita. Sponsor bajunya dari Riamiranda :D. Capek, prepare segala macem dari siang dan baru selesai sebegini malam. Ah, tapi sebenarnya saya juga luar biasa senang. Hari ini ketemu orang-orang baru yang seru-seru. Juga dapet banyak pengalaman baru. Baru ngerti aja kalo pemotretan itu bisa sebegini melelahkannya.

Yang pasti sih seharian tadi pemotretan rusuh di Philokopi, saya jadi mendadak kangen sama gerombolan rusuh yang dipertemukan Tuhan lewat nikahan Bang Hilmy. Mas Yudi, Mas Sat, Mas Tofa bikin saya kangen sama Mbak Vira, Mbak Annis, Bang Gandi sama Bang Martha. Ah, mana mbak Annis besok nikah dan saya nggak bisa dateng pula :( Saya cuma bisa ngirim doa :(


disela rintik hujan bulan desember
saya belum pindah-pindah dari Mahendra Bayu :P

Saturday, September 21, 2013

Kabar Berita dari Lantai 2 Plaza

Jadi ceritanya hari ini adalah kali perdana latihan @rapai_rampoe angkatan #5. Rame. Kurang lebih ada 39-an orang dan itu belum semuanya yang dateng. Anak-anak rapai geleng yang baru ada kali 8 orangan. Lumayan. Sukur-sukur kalau pada bisa bertahan dari seleksi alam :P

Daann, tadi kurang lebih aku sukses jauh-jauh dari image cengengesanku selama ini. Muahahhah... siapa sangka ini sudah angkatan kelima dan rupa-rupanya aku belum pensiun-pensiun juga. Men, udah empat tahun. Dari kurang lebih 18-20 orang laki-laki perempuan di angkatan pertama, yang bertahan dan masih aktif sampai saat ini tinggal aku dan Tika. Neng Ana masih masa mengabdi sebagai pengajar muda, Hanif udah mulai sibuk sama kerjaannya, sementara yang lain-lain sudah hilang dan sibuk masing-masing. Bahkan nyaris seluruh angkatan kedua kategori rampoe sudah jarang menampakan muka, barangkali mulai sibuk serius kuliah ;P

Haha, nggak nyinyir kok ini, kalaupun iya paling nyinyir ke diri sendiri. Karena bagaimanapun juga, semua orang toh punya pilihan dan prioritas masing-masing.

Salam ')


Saturday, September 07, 2013

titik titik titik titik

Belakangan hari ini aku suka nonton filem-filem pendeknya Wongfu productions via youtube. Banyak dari filemnya kocak-kocak, tapi ada juga yang menyentuh dan bikin luluh. Selain itu aku juga beberapa kali nonton video dokumentasi dari CoolYah Entertainment. Intinya keduanya adalah filem pendek buatan kalangan minoritas di suatu tempat, yang satu Chinesse di somewhere in Amerika sedangkan yang lainnya anak muda Indonesia di tanah Eropa. Ngomong-ngomong soal eropa gara-gara itu aku jadi kepikiran exchange untuk sekolah di Eropa, salah satunya mungkin ke Universitiet of Ghent yang waktu di Belgia dulu sempet aku kunjungi. Well, mungkin ini bisa disebut sebagai hasrat yang sudah sangat terlambat mengingat sekarang aku sudah di tahun terakhir perkuliahan. Tapi kupikir, setidak-tidaknya kalau disana, beberapa bulan sekali masih bisa mengunjungi Mama Karin dan Papa Lieven di Oostrozebeke, atau malah bisa-bisa dititipkan ke apartemennya Brecht yang sering ditinggal-tinggal itu. Muakakakkak, itu sih maunyaa.

Ah, aku masih belum bikin tulisan perjalanan tentang festival di Belgia kemarin. Juga ke pulau pari. Bahkan trip sumatera yang sudah 2 tahun lalu. Aku sangat banyak berhutang tulisan karena beberapa bulan terakhir aku mengalami yang namanya Writer's Block dan hell, itu sudah berlarut-larut. Akhirnya setelah pulang dari Manado bulan kemarin, aku mengubah posisi barang-barang di kamar juga mengganti alamat blog. Sedikit udara baru untuk bisa bernafas lagi seperti dulu.

Baiklah, sekarang udah jam setengah satu dan aku harus siap-siap untuk ngetutor Caroline, salah satu anak ACICIS KKN yang harus aku dampingi untuk 7 mingu ke depan. Huahaa, bahkan sekarang menulisi blog sudah lebih terasa menyenangkan. Mungkin kadang-kadang setiap orang cuma perlu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk mulai mengerjakan hal-hal dengan perlahan-lahan. 

Saleum :D


Saturday, July 13, 2013

Sendang Ngembel, Kuburan dan Hal-hal random lainnya.



"Mending kamu langsung nyebur aja, terus tangkepin ikannya,"
"Susah, mbaakk"

"Di sini bisa berenang nggak sih?"
"Bisa, kok"
"Kamu nggak berenang?"
"Udah tadi,"
"Oh, dalem nggak?"
"Enggak,"
"Seberapa?"
"Segini," *nunjuk leher*
"Itu namanya dalem, Odong."

Jadi hari sabtu di minggu yang lalu itu tiba-tiba Azhar minta ditemani ke Sendang Ngembel. Sendang Ngembel? mendengar sebutannya saja seumur hidup belum pernah, dari namanya saja sudah kedengaran seram. Aku pikir tadinya Azhar mengajak ke sana untuk menemui dukun biar skripsinya lancar atau malah biar segera dapat pacar, haha.. berbagai spekulasi bertebaran antara aku, Zahra dan Alifa.

"Jangan-jangan lo mau ditembak, Mel di sana," Alifa berspekulasi. Aku mengernyitkan dahi, "Iya kali aku ditembak pake senapan beneran terus dilelepin ke air kolam,"

Akhirnya, atas dasar saudara Azhar yang baru saja berulangtahun dua hari sebelumnya, aku mengiyakan juga ajakannya meski yang bersangkutan setiap kali ditanya mau ngapain disana malah sok-sok rahasia. Setengah 12 siang aku dijemput Azhar dan kami pun berangkat. Apa banget emang main berdua doang sama si Azhar, tapi berhubung Alifa jadi penerima tamu di Purna Budaya dan Zahra malah pergi sama Abang Bije otomatis ajakan Azhar yang aneh dan misterius itu sebenarnya memberikan solusi daripada cengo di kosan. Kurang lebih satu jam perjalanan kami memperbincangkan tentang topik-topik terkini di Mahendra Bayu.

Di semester-semester pertengahan dulu, Azhar mungkin satu-satunya makhluk berjakun yang mau-maunya ikut kami main kemana-mana dan tidak merasa kapok. Di saat laki-laki lain biasanya merasa cukup dan akan melayangkan no thanks untuk ajakan kedua, Azhar tetap setia.

Padahal ya kalo main kami suka rusuh dan bikin malu, padahal Azhar biasanya suka disuruh jadi tukang poto, padahal dulu waktu ulang tahun Fanny, Azhar terpaksa lari, tawaf kompleks untuk menyelamatkan diri dari tetangga depan kosan yang murka akibat kami mengganggu ketertiban umum, lari tawaf komplek sambil bawa kue sampe jaketnya disemutin, haha...dan karena sering main itulah, akhirnya secara tidak resmi Azhar terdaulat sebagai juru kunci segala kebusukan kami. Jangan pernah bermimpi bisa punya gebetan dari kalangan teman-teman Azhar, malah kalau bisa segenap pacar maupun calon pacar mari bawa jauh-jauh dari Azhar, bagaimana caranya mereka tidak boleh saling kenal. Azhar mengarsip lengkap segala kehinaan kami, Fannya yg A, Zahra yg B, Alifa yg AB, Azka yg O, Onye yg X, Melyn yg double O.

Begitu juga dengan kutukan-kutukan yang senantiasa kami panjatkan beramai-ramai untuk para mantan, segalanya tersimpan rapi di telinga Azhar. Oh, tapi jangan bayangkan Azhar itu laki-laki separuh yang sedikit-sedikit suka ngondek karena sering bergaul dengan cewek-cewek menye ya, Azhar itu anak Antropologii.. eh apa arkeologi yak? haha.. badannya tinggi besar, rambut keriting gondrong terus kumis dan jenggotan, cuma beda dikit sama buto ijo. Hahak,

jangan bayangkan juga Azhar itu tipe cowok ganjen jd seneng main sama cewek.
Azhar itu pendiem yang banget-banget sampe2 bisa2 dikira nggak bisa ngomong,
bisanya cuma nyengir sama ketawa-ketawa doang.

Well, sekian soal Azhar. Balik soal Sendang Ngembel (baca huruf e-nya kayak bilang beli sama elang), usut diusut ternyata Sendang Ngembel adalah nama kolam buatan di Bantul yang dipakai untuk irigasi pertanian. Sekilas tempatnya memang agak klenik tapi sebenernya cuma tempat buat mancing, berenang sama naroh sajen doang :P

Waktu aku dan Azhar sampai, kebetulan ada dua bocah laki-laki yang lagi mancing di sana, namanya Aji sama something siapa gitu aku lupa, haha.. dan begitu sampai disana terkuaklah maksut Azhar sebenarnya yang ternyata mau hunting foto. Jadi beginilah si Azhar ini saudara-saudara, kesibukannya kalo nggak bolak-balik ketemu dosen pembimbing skripsi ya main ke tempat-tempat klenik sambil nenteng kamera. Mungkin Azhar mengajakku karena mau hunting foto ini juga, mengingat anak Mahendra Bayu yang tersohor soal kebringasan mereka dalam menjadi objek foto di setiap kesempatan. Padahal yang namanya Melyn cuma banci kamera kalo bareng anak Mahendra Bayu aja kan ya, kalo sendirian mah kalem =D #pencitraandulu.


Setelah Azhar mengaku puas mengambil foto-foto kami memutuskan pulang. Padahal belum ada satu manusia pun yang berhasil aku bujuk untuk menceburkan diri ke dalam kolam. Tidak Aji dan temannya yang sedang memancing di pinggir sendang padahal sudah kurayu dengan permen lolipop milkita. Tidak juga Azhar.

Di jalan pulang, Azhar membelokkan motornya memasuki sebuah kompleks pemakaman yang terkenal di daerah tersebut. Orang-orang menyebutnya makam sewu alias makam seribu. Di kompleks pemakaman ini terdapat makam ulama-ulama dan pejuang kemerdekaan yang ramai diziarahi oleh masyarakat sekitar pada hari-hari tertentu. Sejatinya niat Azhar berbelok ke kompleks makam ini adalah hendak menumpang kencing, namun karena rasa penasaran kami ternyata berjodoh akhirnya kami memutuskan untuk naik ke bukit yang terletak di sebelah kiri belakang mesjid. Makam sewu.






 

Ternyata di atas bukit isinya makam! *DIGEBOKIN* wkwkw.. Kompleks pemakaman sepi karena menurut penuturan salah satu warga yang sebelumnya kamu jumpai karena nyasar, baru satu hari yang lalu dihelat ziarah besar-besaran ke makam sewu.
Azhar naik sampai ke paling atas bukit sementara aku terheran-heran menakjubi pohon di tengah-tengah makam yang bagaimana caranya kah bisa tumbuh begitu besar? Padahal ranting-rantingnya seperti mati. Padahal daun-daunnya tidak ada lagi.


Jadi itulah hari yang random bersama saudara Azhar Rachman. Pelajaran hari sabtu ini adalah berhati-hati kalau diajak Azhar pergi lagi karena kemungkinan tempat-tempat klenik macam beginilah yang akan kamu datangi. =P

Salam dukun ceria ;)

Sunday, April 21, 2013

Thanks-God-It's-Sunday =)

UWAAA..!
Jadi ini hari minggu yang sebenar-benarnya hari minggu. Menyenangkan, hari ini Garage Sale dan latihan diliburkan. Hari-hari di minggu kemarin benar-benar menyedot energi, mulai dari jadwal latihan yang nyaris setiap hari, rutinitas ngamen yang selalu mengakibatkan pulang larut di hari jumat dan sabtu, lalu agenda garage sale di pagi hari minggu yang memustahilkan untuk tidur kembali sehabis subuh. Pun masih harus mencuri waktu untuk jadwal tutorial membahasa-indonesiakan paper-bahasa-Jerman Asha demi mengejar kuota jam tutorial. Iya, memang mesti begini biar bisa halal gajian :P
Maka, hari-hari berjalan dengan sebegitu rusuhnya dalam schedule yang bikin susah nafas, setiap hari kehujanan dan terpaksa latihan dengan baju basah yang sudah kembali kering begitu pulang. Puncaknya adalah ketika harus berangkat ke Jakarta hari Senin kemarin dan langsung pulang hari Selasa malam untuk kemudian langsung berangkat ke luar kota lagi pada hari Rabu pagi. Pulang-pulang kuyup kehujanan dan langsung latihan, lalu tepar! haha, aku jatuh sakit dan lidahku tetap keras kepala tidak mau kena obat. Yasudah, mari lupakan karena sakit sudah berlalu dan ini hari minggu. =D

Jadi ini hari untuk bersantai-santai menyelesaikan That Winter, The Wind Blows sembari kroscek formulir dan sms kesana kemari untuk mengurus jadwal keberangkatan ke Jakarta hari Senin nanti. Haha, iya, besok mau ke Jakarta lagi untuk mengurus pembuatan visa 12 orang lainnya. Sebenarnya masih agak-agak trauma, takut pulang-pulang jatuh sakit kayak kemarin tapi memangnya mau mengandalkan siapa. Jadi yang bisa dilakukan hanya berdoa sambil menurunkan resiko supaya tidak terlalu lelah.

Semangat hari minggu. Selamat menjalani hari yang tidak rusuh :)

yang terekam di dalam draft

Ini quick posting!
Hari-hari belakangan minta ampun rusuhnya. Ini minggu-minggu kritis. Banyak yang mesti diurus. Banyak yang harus dipersiapkan. Jadwal street perform yang mengganas, belum lagi latihan, dan aku yang kemaruk ini bisa-bisanya mengambil hampir semua jenis pertunjukan yang akan ditampilkan untuk festival nanti. Dari angklung sampai tari rampoe, dari tari kolaborasi sampai tari kreasi, yang tidak diambil cuma tarian khusus cowok yang jelas-jelas terlarang untuk kalangan di luar kaum adam. Begitulah.

Sebenarnya cuma ingin mengeluh lelah. Kakiku berhari-hari ini ngilu dan tidak sembuh-sembuh. Badan pegal-pegal di seluruh penjuru. Ah, konsekuensi sih ya. Setiap hari pulang lewat tengah malam dan hampir selalu kehujanan setiap siang. Sekarang ngantuk. Besok ujian sintaksis dan aku belum belajar. Besok juga akan ke jakarta untuk urus visa. Banyak dokumen rekan-rekan dalam tim yang belum terdata. Pakaian juga belum disetrika. Tadi siang juga aku nyasar saat pulang dari nge-les-in Asha di rumahnya dan itu bikin moodku jelek sesorean. Untungnya street perform tadi adalah obat. Menari ternyata selalu bisa memperbaiki kembali mood yang rusak.

Tadi diwasap seorang teman tentang ujian besok. Diajak bikin contekan bareng, tapi entah kenapa sejak dulu aku selalu lebih suka mengarang dibanding bikin contekan, percampuran antara terlalu pemalas dan sifat congkak kurasa.

Ohsudahlah, sekarang matikan lampu saja.


Kata-kata di  dalam draft yang tidak sempat diposkan saking lelahnya.
Jadi akhirnya malam itu aku meraup tumpukan baju-baju di atas kasur,
melemparkannya ke lantai, lalu tidur kehabisan tenaga.

Wednesday, January 16, 2013

tanggal 16

Akhirnya saya berhasil pulang dalam keadaan tidak terpotong-potong. Tidak dimutilasi apalagi diculik. Kekhawatiran sekejap mengenai resiko yang mungkin terjadi manakala keluar di atas jam 9 malam dengan orang tidak dikenal terbukti cuma kekhawatiran. Sekarang saya sudah aman di kamar, menegak air putih banyak-banyak demi menahan lapar akibat belum makan sejak siang. Paling-paling sebentar lagi saya akan merebus mi instan, dengan telur mata sapi rebus dan irisan cabai. Badan saya pegal-pegal.

Hari ini saya menghabiskan separuh pagi dan siang dengan belajar bahasa ibrani untuk ujian besok. Materinya banyak dengan kerumitan yang bikin mabok. And i did mabok. :P
Maka akhirnya pelarian itu berupa berkendara sepanjang ringroad menerabas hujan sampai ke bandara, yang well-yeah, tentu saja bonus nyasar-nyasar seperti biasanya. Kemudian disusul dengan tergopoh-gopoh menaiki tangga lantai 3 gedung Plaza karena sudah terlambat untuk latihan. Menari kesetanan, lalu pulang untuk mandi dan kembali pergi melunasi janji. Lalu pulang lagi, lalu pergi lagi. Raga saya letih, tapi tidak dengan hati. Bukankah berbuat baik kepada orang lain itu rasanya menyenangkan? Lalu orang lain itu akan tergerak berbuat baik kepada orang lain yang lain lagi karena tahu betapa ditolong itu rasanya sebegitu bersyukur. Lantas begitu seterusnya.

Maka selanjutnya mari kembali pada ibrani. Kembali pada huruf-huruf kotak serupa yang menggunakan titik sebagai penanda vokalnya. Kembali pada ketakberbedaan huruf res dan dalet serta rumitnya mem dan lamed. Pada unik bentuk sin dan sade.

Kemudian saya akan meraih sebungkus mi dan telur untuk di rebus. Lalu beberapa potong cabai.

Semangat Ujian. Selamat Belajar. ='D

sebelum merebus mi instan dan sholat waktu malam
11.25 PM
UA-111698304-1