untuk bisa menyukai sesuatu, kita perlu menemukan keindahannya dulu.
tadinya aku tidak suka pada hembus angin pada musim di ujung tahun ini. dinginnya tidak menyenangkan, membikin meriang, memicu mual. tapi 2 hari ini rasanya menyenangkan, malam jadi menyenangkan.
tidak ada yang tahu betapa 2 malam ini aku menikmati betul berkeliaran di jalan kaliurang. orang-orang duduk lesehan di warung-warung pinggir jalan. banci-banci berpakaian kurang bahan yang kelihatan menggelikan itu. geli antara ingin tertawa sekaligus geli yang membuat kepingin muntah itu.
dan juga lampu-lampu.
pada faktanya aku masih juga belum mampu menghilangkan kenorakan terhadap lampu-lampu.
tapi malam pada malam hari ini memang terlanjur indah tidak seperti biasanya. ada bintang terang yang menemani bulan di angkasa. juga lampu sorot dari GSP yang menyoroti langit dengan cahaya, berputar-putar, kelihatan indah ketika cahayanya sampai di dahan-dahan pohon berbatang sedang.
karena mereka, lampu-lampu itu, seperti bintang-bintang yang mampu dijangkau tangan.
Memang....lampu2 itu sangat indah..
ReplyDeletesaya juga suka kalo lagi dikampus malam2.liat lampu yang berjajaran.
tapi, semoga tidak bebarengan dengan melihat lampu dan banci ya..
ga tau rasanya..hehhehhee
setuju ama kalimat pertama nya
ReplyDeletekalo belum ketemu indahnya emang susah buat menyukainya.
saya curiga bahwa kita pernah berpapasan somewhere on campus. tapi nggak nyadar aja. :)
ReplyDeletekak morishige: mungkin iya kak. siapa kakak aku punya beberapa tersangka. hasil interview tersembunyi sama temen kosku yang anak geografi. tp nggak tau bener apa enggak.eheheh..
ReplyDeletemba dwina: setujuuu.. untuk menyukai sesuatu, kita harus menemukan keindahannya dulu ;D
arr rian: menggilai lelampuan juga? :)